Kalau membahas tentang hal-hal yang disesali saat ini pasti deh nggak jauh-jauh dari urusan mengasuh dan mendidik anak serta mengelola emosi. Karena saya merasa masih banyak banget PRnya. Tapi kala ditelusuri semua itu adalah karena saya belum bisa menghilangkan 'inner child'.
Inner child yang saya maksud di sini adalah semacam ganjalan dalam hati akibat hal-hal yang terjadi saat kita kecil. Penyebabnya macam-macam, salah satunya bisa karena mungkin ada sikap dan perbuatan orang dewasa (termasuk orangtua) yang tidak berkenan di hati anak dan menimbulkan semacam trauma atau luka di hati.
Saat ini saya masih kesulitan lepas dari inner child dalam diri. Terutama nih kalau disalahkan atau kena imbas dari sesuatu yang bukan kesalahan saya. Ternyata berpengaruh juga setelah saya menjadi orangtua. Kalau Rayyaan lagi ngambek saya diam-diam jadi cepat kesal juga dan merasa "Ih kok ngambek sih, kan bukan salah Mama."
Pikiran warasnya adalah ini tantangan sebagai orangtua untuk memutus mata rantai supaya kelak anak nggak merasakan hal yang sama. Tapi kalau lagi suntuk berat, saya juga merasa "Jadi anak salah, jadi orangtua kok salah juga ya?" Apalagi kalau lingkungan sekitar seolah bersikap "Ya itu masalahmu, yang lain mau bersikap begini kamu jangan protes." Benar-benar merusak mood deh.
Sering saya berpikir, untuk menghilangkan inner child begini apakah memang menjadi beban or let say tugas saya sendirian ya? Tapi alhamdulillah sih pak suami tipe yang kalem dan penyabar.
Meski kalau inner child sedang muncul saya bisa suntuk beraaaat (apalagi kalau suami sedang nggak di rumah) tapi tetaplah ya, walau belum bisa dihilangkan tapi saya coba berusaha agar nggak dikuasai emosi-emosi negatif. Kalau sedang bete lebih baik saya mencuci muka dan diam dulu, lebih baik lagi kalau bisa minum sesuatu yang manis dan segar. Dalam kondisi begini saya nggak suka ditanya-tanya apalagi didesak, daripada muncul tanggapan yang kurang enak.
Pernah saya baca kalau orang dewasa nggak seharusnya sedikit-sedikit 'lari sejenak' seperti ini saat ada masalah. Whatever deh, buat saya kalau itu lebih baik daripada jadi ngomel-ngomel nggak jelas ya kenapa nggak? Lebih baik 'diam' dulu selama 10 menit sambil istighfar daripada jadi marah-marah nggak jelas selama 30 menit dan membuat mood tambah rusak selama beberapa jam ke depan.
Kalau mood masih belum membaik, keluar rumah sejenak untuk menghirup udara segar dan kalau memungkinkan berinteraksi dengan orang lain meski cuma sekedar senyum juga bisa membantu. Mudah-mudahan ya kalau semakin sering bisa menghalau si inner child ini saat ia mulai muncul, who knows lama kelamaan saya akan bisa mengikhlaskan semua kejadian kurang menyenangkan yang pernah terjadi saat saya masih kecil, dan saya bisa memutus mata rantai sehingga anak-anak tidak perlu mengalami hal yang sama.
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)
Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29