Merdeka Adalah Bebas Dari Hoax
Merdeka Adalah Bebas Dari Hoax Pic: slate.com |
"Tadi Pak A bilang ada garam yang mengandung pecahan kaca. Pak A itu baca infonya di internet. Bener nggak?"
Begitu tanya Eyangkungnya anak-anak kurang lebih 2 minggu lalu. Teman-teman pernah mendengar berita serupa? Atau malah sekarang sedang membahas berita lain yang masih seputar makanan, yaitu nasi Padang yang diduga mengandung plastik. Atau tentang beras yang kalau ditetesi yodium berubah warna jadi ungu artinya mengandung pil KB. Berita-berita tersebut sama seperti berita garam dan pecahan kaca, semuanya berita bohong alias hoax!
Hoax sebenarnya bukan hal yang baru. Kalau dulu namanya belum sekeren sekarang peredarannya masih dalam bentuk selebaran, beralih ke SMS, dan sekarang lewat internet. Istilah boleh kedengaran lebih keren tapi tetap saja artinya berita bohong dan 72 tahun sudah Indonesia merdeka namun ternyata kita belum merdeka dari hoax. Topik hoax ini juga disinggung Mak Nur Rochma di web KEB dan saya tertarik membahasnya lebih dalam.
Hoax sebenarnya bukan hal yang baru. Kalau dulu namanya belum sekeren sekarang peredarannya masih dalam bentuk selebaran, beralih ke SMS, dan sekarang lewat internet. Istilah boleh kedengaran lebih keren tapi tetap saja artinya berita bohong dan 72 tahun sudah Indonesia merdeka namun ternyata kita belum merdeka dari hoax. Topik hoax ini juga disinggung Mak Nur Rochma di web KEB dan saya tertarik membahasnya lebih dalam.