Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Menjawab Pertanyaan Ajaib Anak Seputar Pendidikan Seksual (Bunda Sayang Level 11 Day 9)


Nah kali ini giliran kelompok saya nih yang memandu diskusi seputar fitrah seksualitas anak. Topik yang kami bawakan adalah Menjawab Pertanyaan Ajaib Anak Seputar Pendidikan Seksual. Orang tua berperan dalam memberikan pemahaman yang benar dalam hal seksualitas. Masalahnya orang tua banyak yang masih sungkan, menganggap tabu atau belum perlu diberikan pada anak-anak sejak dini.

Ada juga yang menyerahkan semua pendidikan termasuk pendidikan seks pada sekolah padahal yang bertanggung jawab terhadap pendidikan seks anak usia dini adalah orang tua, sedangkan sekolah adalah pelengkap dalam memberikan informasi pada anak.

Anak adalah amanah maka mendidiknya dalam arti seluas-luasnya juga amanah yang harus dilakukan orangtua termasuk pendidikan seks pada anak usia dini.

Seiring bertambahnya usia, semakin besar pula rasa ingin tahu anak. Anak semakin sering bertanya termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan seksual. Sudah siapkah kita sebagai orang tua memberikan jawaban yang tepat?


Saat anak berusia 3-4 tahun, ia sudah mampu mengenali bagian-bagian tubuhnya serta penyadari ada perbedaan antara anatomi tubuhnya dan orang lain yang berlawanan jenis.

Daripada sibuk menghindar atau memberikan jawaban yang "aman" namun cenderung tidak tepat ketika mereka bertanya, lebih baik bekali diri kita dengan jawaban yang benar. Dengan begitu kita sudah membant perkembangan anak yang berhubungan dengan masalah seksualitas.

Tujuan Pendidikan Seks Sejak Dini


1. Memuaskan rasa ingin tahu anak.
2. Sebagai counter derasnya arus informasi, termasuk pornografi.
3. Mempersiapkan mental anak.
4. Mendorong anak menjaga kesehatan reproduksi.

Berbicara tentang Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini


1. Luangkan waktu untuk berdialog, 
2. Sikap terbuka,
3. Siapkan materi dan penyampaian disesuaikan dengan usia anak,
4. Gunakan media atau alat bantu konkret seperti boneka dan gambar,
5. Bekali diri dengan wawasan cukup untuk menjawab pertanyaan anak,
6. Menjawab pertanyaan dengan jujur dan dengan bahasa yang lebih halus,
7. Dalam pendidikan seks pada anak sebaiknya anak mengenali bagian tubuhnya sendiri dan jangan pernah mengeksplor tubuh orang lain,
8. Diskusi dengan ahli jika ada hambatan,
9. Meyakinkan diri bahwa pendidikan seks untuk anak usia dini penting dan bermanfaat.
10. Tanya balik untuk mencari tahu sejauh mana pengetahuan anak.
11. Ganti topik jika anak sudah terlihat puas.
12. Akui jika tidak tahu dan ajak anak untuk mencari tahu bersama.


Tips Menjawab Pertanyaan Anak Seputar Seks


1. Respon pertanyaan anak dengan baik, tidak perlu nampak marah atau terkejut.
2. Mencari jawaban sederhana (KISS/Keep It Short and Simple), sesuaikan dengan usia anak.
3. Berikan jawaban jujur.
4. Menjawab dengan analogi tepat.



Frequently Asked Questions


1.

Q:
(Anak perempuan) "Kenapa punya abang panjang, punyaku belum tumbuh, ya?"
(Anak laki-laki) "Kenapa Abang punya 'titit', Adek nggak?"

A:
"Punya Abang dan Adek memang berbeda karena Abang laki-laki dan Adek perempuan."

Catatan: Banyak yang menyarankan penyebutan alat kelamin sesuai nama ilmiahnya, ada pula yang memberikan kelonggaran dengan membolehkan penyebutan lain (dengan bahasa daerah/analogi yang tepat).

2. 

Q: "Banci itu apa?"
A: "Banci itu laki-laki, tapi senang memakai pakaian perempuan. Kita tidak boleh seperti itu. Kalau laki-laki ya harus pakai pakaian laki-laki, kalau perempuan ya pakai pakaian perempuan."

Catatan: Bisa ditunjukkan pakaian laki-laki dan perempuan yang umum dipakai di berbagai budaya/daerah (misalnya orang Arab laki-laki memakai gamis karena budayanya demikian, bukan memakai gamis seperti gamisnya perempuan di Indonesia).


3. 

Q: "Adek bayi keluarnya dari mana?"
A: "Adek bayi ada yang keluar lewat perut. Perut Mama dioperasi (dibuka sedikit lalu ditutup lagi). Ada juga yang keluar lewat jalan lahir, lubang di bawah perut Mama, namanya vagina."

4. 

Q: "Melahirkan itu sakit nggak?"
A: "Sakit, tapi cuma sebentar. Setelah sembuh, adik bayinya sudah keluar, nggak sakit lagi."

5.

Q: "Kalau sudah besar, aku bisa hamil?"
A: "Anak laki-laki nggak bisa, karena nggak punya kantong rahim (kantong bayi). Yang punya kantong bayi dan bisa hamil hanya anak perempuan."

6.

Q: "Mama kenapa nggak sholat?"
A: "Mama sedang menstruasi. Ada darah yang keluar dari perut, jadi nggak boleh sholat dulu."

7. 

Q: "Ma, aku mau dibikinin adek bayi dong."
A: "Kak, yang membuat adik bayi itu Allah. Allah yang menaruh adik bayinya di perut (rahim) Mama. Jadi kalau kakak mau adik bayi, yuk berdoa dulu sama Allah."

8. 

Q: "Waktu Mama Papa menikah, aku ada di mana?"
A: "Waktu Mama Papa menikah, Adek belum ada. Setelah Mama Papa menikah, baru deh ada Adek di perut Mama."


9. 

Q: "Sunat itu apa? Kenapa aku harus sunat?"
A: "Sunat itu dipotong ujung tititnya (kulup). Sunat itu perintah Allah. Anak laki-laki harus disunat agar tititnya bersih, tidak ada tumpukan kotoran."

10. 

Q: "Seks itu apa?"
A: "Seks itu artinya jenis kelamin. Ada laki-laki dan ada perempuan."

11. 

Q: "Kenapa cuma mama yang punya nenen?"
A: "Laki-laki dan perempuan punya nenen (payudara). Tapi laki-laki tidak membesar. Kalau perempuan membesar. Fungsinya untuk menyusui kalau nanti punya bayi."

12. 

Q: "Kok bisa ada adik bayi di perut Mama?"
A: "Itu karena Mama dan Papa menikah. Mama punya sel telur, Papa punya sel sperma. Keduanya bertemu lalu jadi adik bayi di perut Mama."

13. 

Q: "Kenapa penis Adek (bayi) lebih kecil dari penis Kakak?"
A: "Karena badan Adek belum sebesar Kakak, jadi penisnya juga belum besar."

14. 

Q: "Kenapa penis Kakak bisa berdiri?"
A: "Penis bisa berdiri biasanya karena ingin pipis, karena dingin, atau karena dipegang. Ada darah yang mengalir yang membuat penis jadi membesar dan tegang (berdiri)."

15. 

Q: "Kenapa Adik masih boleh nenen, aku nggak boleh?"
A: "Karena Adik belum bisa minum dengan gelas dan belum bisa makan makanan seperti yang dimakan Kakak."

16. 

Q: "Kenapa tidak boleh mengacungkan jari tengah?"
A: "Mengacungkan jari, bisa ada artinya. Misalnya mengacungkan jempol artinya bagus/hebat. Kalau mengacungkan jari tengah, artinya tidak bagus. Jadi sebaiknya tidak dilakukan."

Baca juga diskusi lainnya seputar fitrah seksualitas di postingan ini:














Comments

  1. Wah banyak juga manfaatnya ikut diskusi tentang pengenalan seksualitas pada anak. Aku jaman anak2 masih balita, cuma mengandalkan majalan parenting atau nanya2 ustadz

    ReplyDelete
  2. Terima kasih mba sharingnya, in8 bermanfaat banget. Anakku lagi masanya mulai bertanya-tanya

    ReplyDelete
  3. Mba ini games bunsay ya? aku baru games ke 2 belum kelar laporannya huhu. btw aku senyam senyum sendiri baca nya hehe rasanya lucu dan juga bingung kalau nanti qonita sudah gede ditanya seperti itu pasti aku grogi hehe

    ReplyDelete
  4. Artikelnya mencerahkan banget mbak..bisa jadi referensi saya untuk menjawab pertanyaan anak-anak atau berdiskusi tentang pengetahuan seks pada anak. Makasih sharingnya ya.

    ReplyDelete
  5. Bagus nih mba..menjawab keingintahuan anak dg bahasa & logika anak juga ya ..

    ReplyDelete
  6. Waktu itu anakku pernah bertanya "bunda cara bikin ade bayi gimana" karna bingung jawab aku mengalihkan pertanyaan

    ReplyDelete
  7. Makasiiih ya mba untuk contekannya...aku juga udah mulas hadapi pertanyaan yang sama hehehe

    ReplyDelete
  8. anakku belum nanya-nanya soal ini tapi suatu saat dia bakal penasaran. Kudu siap nih

    ReplyDelete
  9. Anak juga punya rasa ingin tahu yang besar, kalau seputar seks harusnya memang dari orang tua ya dapet infromasi yang benarnya.AKu juga biasa menyebut alat kelamin anak-anak seacara langsung gak pernah pakai kiasan burung lah aatau apa

    ReplyDelete
  10. Si Kakak nih, harus dibekali dari sekarang, umurnya hampir 4thn.
    tapi so far belum pernah nanya yg "ajaib" sih :D

    ReplyDelete
  11. paling banyak tanya ketika saya mulai hamil mba, tentang adek dari mana dan kenapa ada adek itu sampe berulang-ulang tanyanya, betul yah kalau kita responnya harus jangan dengan sikap terkejut dan memang harus jujur mending dia tau langsung dari kita daripada dari oranglain, waduhh..

    ReplyDelete
  12. Aku kemarin mulai dengan menyebut nama alat kelamin laki2 dan perempuan. Saya pakai Bahasa Indonesia bukan jawa. Biar pas di sekolah dia gak aneh kalau ketemu pelajaran biologi

    ReplyDelete
  13. Waah udah sekalian ada jawabannya, tinggal nyontek aja. Alhamdulillah jawabanku udah sama dibagian minta adik, berdoa dulu sama Allah :)

    ReplyDelete
  14. Hihihi memang kadang pertanyaan anak suka ajaib, dan bikin bengong, tipsnya mesti tenang ya, kalau anakku nanya lahir dari mana, aku selalu bilang dari perut karena memang operasi cesar, kalau kasus lahiran normal belum beran cerita hehehe

    ReplyDelete
  15. Beberapa FAQ di atas sering banget ditanyain anakku yg masih 7 tahun. Dimulai dari bayi dari mana, kenapa bisa hamil, sampai melahirkan sakitnya kayak apa, juga kenapa kalau udah gede harus punya anak? :D Kenyang mamaknya ditanyain malem2 pas mau tidur :D

    ReplyDelete
  16. Iya bener, luangkan waktu untuk berdialog. Aku juga biasanya nyempetin waktu khusus untuk ngobrol sama anak2 untuk hal bersifat khusus kayal gini

    ReplyDelete
  17. Ya ampun ini bagus banget sih mbaaaa.... Makasih share nya ya... Soalnya kemarin nemuin intan lagi ngomong "kok papa nggak punya nonok?" Papanya langsung malu..wkwkwk

    ReplyDelete
  18. Emang punya anak zaman sekarang ortu harus banyak belajar ya, apalagi anak sekarang kritis2. Termasuk tentang seksualitas ini nih ya.

    ReplyDelete
  19. Wah baru tahu kalau Mba juga kuliah Bunda Sayang. Seru ya menjelaskan ke anal soal fitrah seksualitas.

    ReplyDelete
  20. Anakku yang SMP pertanyaannya sudah bikin keringat dingin mba waktu ngejawabnya. Minta dijelaskan bagaimana terjadinya adek bayi. Huufftt :) Dulu pas di SD belum mendapat pengantar pengetahuan seksual soalnya, jadi ibunya nih yang harus menjelaskan sedikit demi sedikit.

    ReplyDelete
  21. Sejauh ini anakku belum nanya-nanya sampe sejauh pertanyaan-pertanyaan di atas, tapi pernah dia lihat foto pernikahan saya dan suami, dia tanya kok gak ada dia di foto, dan kemudian nangis karena gak diajak berfoto, udah saya jelasin kalo dia belum ada saat itu tapi tetap ngambek, huhuhu

    ReplyDelete
  22. Calon ibu yang harus memersiapkan banyak hal berarati aku ya Mba. Banyak yang bakalan harus saya hadapi di depan sana nanti. Terima kasih mba Heni membekali ilmu yang luar biasa ini

    ReplyDelete
  23. Anak-anak itu pertanyaan luar biasa, kadang sebagai orang tua bisa kalut sendiri. Baca artikel ini menambah pengetahuan, thanks kak

    ReplyDelete
  24. wah tulisannya menariikk mba, jadi siap kl nanti ponakanku tanya. makasih yaaa.

    ReplyDelete
  25. Jadi ingat zaman aku dulu, belajar alat reproduksi hanya berdasarkan pelajaran dari buku waktu SMP.
    Mama tak pernah berbicara khusus untuk materi ini.
    Jadi semua aku cari sendiri.

    Dan aku tak ingin hal itu terjadi pada putriku, Yasmin.
    Aku melakukan beberapa kiat di atas secara bertahap sesuai perkembangan usinya.


    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top