Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Tasty Korean Food di Warung Oppa, PKOR Way Halim

Tasty Korean Food di Warung Oppa, PKOR Way Halim.

Selamat hari Senin! Agak telat ya ngucapinnya, soalnya ini sudah menjelang malam he he. Tapi biar lebih semangat menghadapi hari-hari di Minggu ini saya mau bagi-bagi referensi tempat makan siang bersama teman kantor. Sebelumnya saya sudah menulis tentang Warung Oppa yang menjual masakan Korea dan Indonesia (baca Makan Makanan Khas Korea di Warung Oppa, PKOR Way Halim). Hari ini saya ingin mengulas lebih banyak tentang Warung Oppa khususnya menu-menu khas Korea lain yang ditawarkan. 
Menambahkan Judul Gambar pada Postingan.

Sama seperti pemain drama Korea, masakan di tempat ini bisa bikin gagal move on deh he he. Maksudnya jadi kepingin dateng lagi. Sabtu 16 April kemarin saya dan suami jadi mampir lagi deh ke sini. Kalau sebelumnya kami mencoba Jajangmyeon dan Chicken Bulgogi, Sabtu kemarin kami mencoba Tangsuyuk, Donkkaseu, Seafood Jeon, dan Dakkangjung.

Update: Tapi sekarang Warung Oppa PKOR sudah pindah lokasi ke Jalan Pangeran Antasari ya, Chingu. Baca info selengkapnya di Warung Oppa PKOR Pindah! Kuy, Cobain Menu Baru di Lokasi Barunya.

4 menu lain yang saya coba.


Tangsuyuk

Tangsuyuk.

Tangsuyuk ala Warung Oppa dibuat dari daging ayam tanpa tulang yang dipotong-potong, digoreng balut tepung, lalu dimasak dengan saus asam manis dan irisan wortel serta timun. Kalau melihat sausnya kita mungkin akan mengira kalau Tangsuyuk ini rasanya pedas, tapi ternyata tidak. Meski digoreng balut tepung ternyata tidak kriuk macam ayam goreng tepung di fast food. Tekstur tepung yang membalut ayamnya ternyata terasa lembut. Selain itu sausnya agak kental dan saat dimakan terasa agak seperti jelly. Irisan sayurnya masih terasa crunchy dan rasa asamnya meresap ke sayur terutama ke irisan timunnya, rasanya jadi lebih segar seperti acar. Recommended banget deh buat dicoba.


Donkkaseu 

Donkkaseu.

Donkkaseu ini terdiri dari nasi, salad sayuran (irisan kol dan parutan wortel), dan fillet ayam yang digoreng dengan tepung roti dan diberi saus gurih. Ayamnya sendiri memang mirip Chicken Katsu ala di restoran Jepang, tapi yang membedakan adalah sausnya. Bagi yang menu makannya terasa nggak komplit kalau nggak pakai nasi, Donkkaseu ini wajib dicoba deh he he (tapi di Warung Oppa juga bisa pesan seporsi nasi untuk dimakan dengan menu lainya). Apalagi porsinya bisa bikin kenyang hi hi. 


Seafood Jeon 

Seafood Jeon.

Di drama Korea dan variety show Korea kita sering melihat pemeran drama atau anggota shownya membuat cemilan berupa pancake. Di Warung Oppa ini ada juga pancake ala Korea spesial pakai udang dan irisan cumi. Selain itu isinya adalah potongan daun bawang dan irisan cabai. Wanginya menggoda banget deh. Aroma daun bawangnya itu lho yang bikin tambah sedap. Saat digigit daun bawangnya juga terasa kressnya, ada juga pedas-pedasnya sedikit dari irisan cabainya. Adonannya sendiri terasa gurih, tebalnya pas, dan pinggirannya renyah. Seafood Jeon ini asyik dimakan rame-rame sambil ngobrol. 



Dakkangjung 

Dakkangjung.

Ada satu menu lagi nih yang nggak kalah mouth wateringnya, Dakkangjung yang berupa daging ayam (biasanya bagian sayap) yang digoreng balut tepung lalu dimasak dengan saus gurih dan taburan cacahan kacang tanah dan bawang putih. Bedanya dengan Tangsuyuk, Dakkangjung dibuat dari bagian ayam yang ada tulangnya. Selain itu kalau Tangsuyuk kan sausnya asam manis, kalau saus Dakkangjung rasanya lebih gurih. Persamaannya, tekstur tepungnya juga lembut dan saat dimakan sausnya ada tekstur seperti jellynya. 


Kimchi

Kimchi.

Makanan khas Korea yang satu ini selalu disajikan di Warung Oppa, tepatnya sebelum makanan yang kita pesan datang. Jadi sambil menunggu kita boleh sambil icip-icip kimchinya, atau bisa juga dimakan bersama masakan pesanan kita. Kimchi di Warung Oppa terbuat dari sawi putih, irisan wortel, dan potongan daun bawang. Rasanya pedas (dari cabai kering), asin (dari garam), dan ada rasa pedas segar (dari jahe). Cabai kering untuk membuat kimchi ini made in Korea lho. Kenapa nggak pakai cabai kering atau bubuk cabai Indonesia? Saya pernah membaca juga kalau cabai kering Indonesia warnanya agak kurang merah untuk membuat kimchi sementara rasanya terlalu pedas. 

Setelah puas (banget) nyicipin menu lain di Warung Oppa, saya mau ajak ownernya ngobrol-ngobrol ah. Mbak Desy welcome banget waktu saya tanya-tanya tentang menu di Warung Oppa. Yang nggak lupa ditanyakan tentu soal kehalalanya. Saat pertama lewat tempat ini saya memang melihat keterangan di papan namanya kalau menunya halal. Jadi Mbak Desy menjelaskan kalau di Warung Oppa daging yang dipakai adalah daging ayam, jadi di sini no pork ya. Selain ayam yang digunakan adalah udang dan cumi seperti untuk Seafood Jeon. 


Saya juga sempat menanyakan soal bumbunya dan bahan lain yang dipakai selain daging dan sayur. Kalau mau makan di restoran tertentu kan kadang ada kekhawatiran kalau masakannya menggunakan arak masak, ang ciu, minyak babi yang tidak boleh dikonsumsi oleh Muslim. Soal ini Mbak Desy juga menjelaskan kalau masakan Korea tidak menggunakan bahan-bahan tersebut. Masakan Korea ternyata banyak sekali menggunakan bawang putih supaya rasanya lebih gurih. Penggunaan MSG juga sedikit sekali. Di Warung Oppa masakan yang menggunakan sedikit MSG hanya Jajangmyeon dan Jjampong yang terbuat dari mie. Kenapa? Karena lidah Indonesia sudah terbiasa dengan penambahan MSG kalau makan mie bakso atau mie ayam. Kalau yang datang adalah customer orang Korea asli, di kedua menu itu juga tidak ditambahkan MSG sama sekali. 

Lalu menu apa ya yang jadi favorit pengunjung di Warung Oppa? Kalau anak-anak muda, menu favoritnya adalah Jajangmyeon, Donkkaseu, dan Dakkangjung. Menu favorit ibu-ibu adalah Kimchi Jjigae dan Jjampong. Sementara yang jadi kesukaan para bapak adalah Chicken Bulgogi, Seafood Jeon, dan Kimchi Jjigae. Kalau menu favorit saya? Semua yang sudah saya cobain saya sukaaaaaa! Ha ha. Mungkin karea faktor yang memasak adalah orang Korea asli ya, yaitu suaminya Mbak Desy sendiri yang pernah jadi chef di Korea dan punya pengalaman di bidang perhotelan. Pemilihan bahan-bahan dilakukan dengan selektif dan hasil masakannyapun maknyus banget. Jadi rasa dan porsi makanannya worth the price. Makanan di Warung Oppa dijual mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 30.000 sementara minuman harganya rata-rata Rp 10.000. Untuk menu lengkapnya silakan baca postingan ini.

Selain itu saya juga tanya-tanya secara umum apa sih bedanya masakan Korea dan Indonesia. Soalnya ternyata Mbak Desy pernah tinggal 2 tahun selama di Korea. Awalnya saya kira orang Korea hobi makan masakan pedas yang sepedas-pedasnya hi hi. Tapi ternyata rasa makanan di sana itu 'moderate'. Maksudnya kalau pedas ya nggak pedas-pedas banget, kalau asin atau gurih ya nggak terlalu tajam juga rasanya, dan ya itu tadi kalau mau asin dan gurih tidak mengandalkan MSG. Mbak Desy juga sempat mebocorkan rahasia kalau suaminya agak pilih-pilih kalau diajak makan bakso, soalnya khawatir kuahnya terlalu banyak rasa MSG. Wah siapa tau Warung Oppa juga bisa membuat bakso yang kuahnya tanpa MSG nih untuk tambahan menu Indonesianya he he. Oh iya, Mbak Desy juga selalu menyajikan sambal dan kecap asin ntuk para tamu just in case ada yang merasa perlu tambahan rasa pedas atau asin. Jadi ingat kata-kata Pak Bondan, orang Indonesia ini apa aja disambelin hi hi. 

Bersama Mbak Desy, owner Warung Oppa.

Nah soal penambahan menu saya juga menanyakan nih ke depannya apakah akan ada penambahan menu khas Korea lain di Warung Oppa. Mbak Desy bilang ditunggu aja ya, step by step akan ada juga menu khas Korea lain untuk customer Warung Oppa. Yang mau nyobain menu khas Korea di sini, langsung aja deh mampir ke Warung Oppa yang beralamat di Jl. Sumpah Pemuda Blok E1, Kompleks Ruko PKOR, Way Halim, Bandar Lampung. Warung Oppa buka dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam. Intipin juga Instagramnya di @warungoppa_pkor. Jangan lupa ajak-ajak saya yaaa!  


Update: unfortunately tempat makan ini sekarang sudah tutup, padahal suka banget sama kimchinya 😢

Comments

  1. beberpa kali dtg ke restoran korea di jakarta , yg kebetulan pemiliknya juga org korea asli yg tingal di indonesia, tapi nth kenapa sampe skr aku blm bisa makan kimchi :D.. kalo menu2 mereka yg berkuah rata2 aku suka mbak... ama 1 lagi, bibimbap juga aku ga bisa makannya.. pdhl udh bela2in makan di resto yg asli punya korea. hambar sih menurtku.. makanya aku udh planning mw ke korea pas cuti nanti, dan penasaran, apa kalo makanan2 yg td aku ga doyan, bakal bisa berubah ga kalo makan lgs di negaranya sana :D.. kalo masih ga ga suka juga, berarti aku memang kurang cocok ama menu korea yg 2 itu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ntar puas-puasin ya makan makanan khas Korea di negara aslinya

      Delete
  2. Replies
    1. Jauh yaaa hehe. Tapi masakan Korea kayaknya sudah mulai merambah kemana-mana di Indonesia ini. Tetep paling suka masakan Indonesia dong, tapi sesekali boleh nyobain masakan khas negara lain & alhamdulillah yang ini cocok

      Delete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top