Beberapa tahun belakangan setiap bulan Januari, linimasa Instagram saya dihiasi oleh foto dan caption teman-teman yang mengikuti tantangan 30 Hari Bercerita. Sebelumnya saya pernah ingin ikut tapi selalu tertunda. Tahun ini saya beranikan diri untuk ikut serta juga. Apa sebenarnya tantangan 30 Hari Bercerita itu?
Dikutip dari Kumparan, tantangan atau program 30 Hari Bercerita ini digagas oleh Rizki Ramadhan. Ternyata Kak Rizki ini juga suka menulis di blog. Tapi kadang timbul rasa malas untuk mengisi blognya. Wah saya paham banget perasaan ini. Karena dua tahun terakhir ini blog saya yang utama malah jarang terisi dan sayapun jadi jarang menulis di media sosial lain.
Baca juga: Manfaat Probiotik Bagi Mikrobiota Usus Anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan
Tahun 2012 Kak Rizki memulai 30 Hari Bercerita, awalnya ia menggunakan platform blog. Setelah sempat terhenti selama empat tahun, ia kembali memulai program tersebut di platform Instagram. Harapannya adalah program ini bisa membuat orang merasa aman dan senang bercerita.
Setelah membaca latar belakang terbentuknya program ini, saya merasa harapan yang diungkapkan Kak Rizki itu relate banget dengan diri saya. Beberapa tahun terakhir saya lebih nyaman posting foto di medsos ntah itu Facebook atau Instagram. Nggak berani sering posting caption panjang lebar karena takut dianggap lebay.
Soalnya sekarang ini hal sederhanapun bisa jadi pro dan kontra. Atau takut dianggap pamer, sok tau, takut dianggap menyinggung orang lain dan sebagainya. Saat menulis di blogpun saya jadi merasa demikian. Padahal di blog biasanya kita bisa lebih bebas menulis karena blog ini ibarat rumah pribadi. Padahal yang ditulis ya nggak menyangkut SARA, pornografi, atau hal-hal yang melanggar hukum agama dan negara. Tapi rasanya sungkan saja.
Baca juga: Me Time di Blossom Female Salon Bandar Lampung.
Meski nggak selalu posting tepat waktu alias beberapa kali rapel tulisan, tapi beneran seneng lho rasanya bisa membuat 30 tulisan termasuk yang dengan tema khusus. Bagi saya yang paling sulit adalah saat tema menyambung kata untuk membuat cerita fiksi ha ha. Caption lainnya kebanyakan seputar jalan-jalan akhir tahun, tapi ada juga sih tulisan dengan tema keluarga dan hobi.
Baca juga: Memotret Makanan di Studio Rumahan.
Menulis itu memang bisa jadi terapi. Walaupun yang ditulis bukan curhatanpun, rasanya dada lebih plong ha ha. Selain itu seru juga membaca tulisan peserta yang lain. Efek lainnya adalah saya jadi terpicu untuk lebih rajin lagi menulis di blog.
Mudah-mudahan tahun 2024 juga bisa ikut lagi tantangan 30 Hari Bercerita. Jadi selain posting stok foto, bisa semangat juga membuat caption yang sesuai dengan fotonya. Teman-teman ada yang sudah pernah ikut 30 Hari Bercerita juga?
Baca juga: Foto Produk Sehati Aqiqah Lampung (Bagian 2).
Aku sering liat dan baca jugabtemen2 yg ikutan challange ini Mbaaa 👍. Tapi belum bisa ikutan sih, soalnya jujur ga yakin akan bisa posting stiap hari di IG. Pertama sibuk Krn kerjaan, kedua aku tuh butuh mood bagus dulu sebelum nulis 🤣🤣🤣🤣. Jadi kalo diminta tiap hari yg ada mandeg hahahah.jadi daripada ga bisa rutin, untuk sementara bacain punya temen2 dulu lah 😅😁
ReplyDeleteSaya suka baca2 postingan 30 hari bercerita punya teman2. Kalau untuk posting sendiri, saya memang kurang cocok dengan ritme posting yang harus tiap hari gini. Makanya lebih suka menikmati postingan teman2 saja. Bagus baguuus... banyak juga yang inspiratif. Suka deh.
ReplyDeleteAaa aku sedih sering ketinggalan terus ikut 30 hari bercerita setiap bulannya :' padahal itu bisa dijadikan dokumentasi maya, ya. seru aja ngeliat teman2 yang ikut challenge ini
ReplyDeleteCongrats ya kak bisa menyelesaikan tantangannya. Seru memang kalau daku lihat pas scroll temlen medsos temen² yang ikut.
ReplyDeleteSemoga suatu saat daku bisa berpartisipasi
Semoga tahun depan bisa berpartisipasi lagi ^_^
ReplyDeleteKeren sih teman-teman yang ikutan tantangan 30 hari bercerita.
ReplyDeleteKalau saya menulis di medsos itu kadang melelahkan karena harus pakai HP, belum lagi karakternya terbatas.
Paling enak di blog, bebas nulis apapun hehehe.
Karenanya saya salut sih sama yang ikutan tantangan itu
Wah iya banyak teman online ku yg mengikuti challenge ini jadi hampir selalu baca hasil tulisan mereka. Bagus2 deh.. Terbersit keinginan untuk ikut juga .tapi masih sering terkendala waktu utk nulis tiap hari..hehe..
ReplyDeleteAku suka mba lihat teman-teman yang posting 30 hari bercerita. Teryata adaa aja yang ditulis ya dan menarik juga ide idenya juga keren. Smoga suatu saat bisa ikutan juga
ReplyDeleteSeru banget nih tantangan 30 hari bercerita. Kebetulan aku suka ngikutin cerita teman-teman yang ikut tantangan ini. Butuh konsistensi tinggi juga ya agar bisa ngikutin sampai finish lengkap 30 hari. Salut ah sama para pesertanya
ReplyDeletebanyak yang ikut dengan challenge 30 hari bercerita ya mba.. sebenarnya kalau dari segi cerita, ada banyak yang bisa dishare. Tapi memang waktunya yang harus saya manage dengan baik dengan beban pekerjaan yang sedang lucu - lucunya. Suka baca cerita teman - teman yang begitu beragam ya mba
ReplyDeletetahun ini saya gak ikutan 30bc karena sedang mengerjakan thesis. tapi saya pribadi sepakat bahwa 30hbc ini sangat membantu untuk membumikan kebiasaan berliterasi dan juga bagus untuk blogger seperti kita agar blog tidak bersarang.
ReplyDeleteSaya juga kemarin ada niatan juga mau ikut 30 Hari Bercerita ini tapi baru sekadar niatan saja, huhu realisasinya belum. Semoga tahun depan bisa ikutan deh.
ReplyDeleteAku sempat ikutan challange 30 Hari Bercerita di IG tapi aku mulainya di tgl 4.
ReplyDeleteKarena ga bisa sesuaikan jadwal dalam aturan akhirnya aku mundur.
Insya Allah tahun depan aja aku ikutnya sesuaikan dg tgl yg dimylai oleh admin.
Aaaa ku tahun ini juga ikutan challenge 30HariBercerita ini mbak, seru banget ya walau belum bisa ke notice sama adminnya agar ceritanya dipastikan di akun @30HariBercerita hehehe
ReplyDeleteTapi bener2 tertantang terus utk bercerita di tiap harinya