Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Cara Mencegah dan Mengatasi Diare pada Bayi dan Balita

Cara Mencegah dan Mengatasi Diare
pada Bayi dan Balita
Pic: Pixabay

Melihat anak sakit gimana perasaannya, Moms? Pastilah sedih dan cemas banget karena si kecil yang biasanya happy dan ceria jadi lesu dan nggak bersemangat karena sakit. Itu yang saya rasakan saat Rayyaan dan Razqa diare. Rayyaan terserang diare saat umurnya 13 bulan. Saat itu kami sedang merantau di Manado jauh dari sanak keluarga. Masih segar dalam ingatan karena paniknya saya dan suami sampai membawa Rayyaan ke dokter anak dua kali dalam seminggu. Razqa juga penah terserang diare saat berusia 3 bulan. Kami cenderung lebih tenang namun tetap waspada dan memeriksakan Razqa ke dokter spesialis anak untuk berkonsultasi dan penanganan lebih lanjut.

Definisi dan Penyebab Diare

Sebenarnya dalam kondisi seperti apa bayi dan balita dikatakan terkena diare? Yaitu jika frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali dalam waktu 24 jam dan fesesnya berbentuk encer (berair). Kalau si kecil sudah mengalami diare selama dua hari dan nggak membaik, sebaiknya segera periksakan ke dokter, Moms. Apalagi kalau diarenya disertai darah, ada tanda-tanda dehidrasi, demam tinggi di atas 39°C, muntah, sakit perut, anak terlihat lemah dan lesu serta tidak mau makan dan minum. Oh iya, tanda-tanda dehidrasi juga wajib kita ketahui, yaitu nggak ada air mata saat menangis, ubun-ubun dan mata terlihat cekung, frekuensi buang air kecil berkurang atau tidak buang air kecil dalam waktu 6-8 jam, dan mulut terlihat kering. 

Waspadalah jika bayi dan balita menunjukkan tanda-tanda ini.
Pic: Facebook Interlac

Diare merupakan gangguan saluran pencernaan yang paling banyak dialami anak-anak di bawah 2 tahun. Rata-rata mereka terserang diare hingga tiga kali dalam setahun. Penyebab yang paling umum adalah infeksi virus, bakteri, atau parasit. Selain itu intoleransi laktosa juga bisa menjadi penyebab diare. Namun di Indonesia penyebab paling utama adalah infeksi rotavirus. 

Mengapa orang tua harus waspada saat diare menyerang bayi dan balita? Karena diare bisa mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan gangguan tumbuh kembang si kecil. Saya ingat beberapa tahun lalu melihat balita yang terkena dehidrasi akut akibat diare dan hanya bisa terbaring lemah selama berhari-hari. Rumah sakit di daerah anak tersebut tinggal sampai harus merujuknya ke rumah sakit di ibukota provinsi. Nggak tega deh melihatnya. Selain itu, dehidrasi akibat diare masih menjadi penyebab utama kematian nomor satu bayi dan balita di Indonesia. Menurut riset 31,4% kematian bayi dan 25,2% kematian balita di negara ini disebabkan oleh diare.

Cara Mencegah Diare

Diare bisa dicegah yaitu dengan menjaga kebersihan, contohnya dengan melakukan beberapa hal ini:
1. Cuci tangan dengan sabun sebelum merawat bayi dan balita.
2. Pastikan makanan dan minuman si kecil serta alat makannya terjaga kebersihannya.
3. Buang air besar pada tempatnya dan jaga kebersihan kamar mandi dan toilet.
4. Tutup tempat sampah dan jaga kebersihan lingkungan.
5. Menjaga kebersihan diri atau perorangan.

Selain itu pencegahan diare bisa dilakukan dengan cara pemberian ASI eksklusif pada bayi. Menurut penelitian, bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih jarang terkena diare karena adanya zat protektif saluran cerna yang berfungsi membantu daya tahan tubuh terhadap zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Pemberian vaksin rotavirus juga bisa mencegah diare akut akibat serangan virus rotavirus. Vaksin ini biasanya diberikan saat bayi berusia dua dan empat bulan. Jika si kecil sudah mulai makan, kita bisa memberinya makanan pendamping ASI yang dimasak sendiri (homemade) dan suplemen probiotik. 

Cara Mengatasi Diare

Lalu kalau si kecil terkena diare, bagaimana penanganannya? Saat anak diare, lebih banyak cairan tubuh yang keluar bersama feses. Jadi kita bisa memberinya cairan oralit 10 cc per kilogram berat badan setiap kali ia buang air besar. Untuk bayi yang masih ASI eksklusif, perbanyaklah frekuensi menyusuinya. Jangan memberinya ‘obat mampet’ untuk menghentikan diare karena kuman justru akan tetap tinggal di saluran cerna. Biarkan virus, bakteri atau parasit lain terbuang bersama feses, Moms. Dan seperti yang saya sebutkan di atas, bawa si kecil ke dokter jika ia sudah mengalami diare selama dua hari dan tidak membaik. Berdasarkan pengalaman saya, biasanya anak akan diberi suplemen zinc dan probiotik. Pemberian suplemen zinc biasanya dilakukan selama 10 hari meski diare sudah berhenti. Fungsinya adalah untuk proteksi atau mencegah terulangnya diare pada anak 2-3 bulan ke depan.

Manfaat Probiotik untuk Mencegah dan Mengatasi Diare

Saat membahas soal pencegahan dan penanganan diare saya nyebut-nyebut soal probiotik. Apa sih probiotik itu? Obatkah??? Eits, probiotik bukan obat. BPOM Indonesia mengkategorikannya sebagai suplemen makanan. Sementara WHO mendefinisikan probiotik sebagai bakteri baik yang dapat hidup di saluran cerna dan bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, dapat memberikan manfaat kesehatan signifikan bagi penggunanya. 

Probiotik, bakteri baik yang membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Pic: Facebook Interlac

Menurut WHO berikut adalah ciri-ciri probiotik yang baik:
1. Dapat bertahan hidup di saluran cerna.
2. Tahan terhadap asam lambung dan cairan empedu.
3. Mampu menghasilkan zat antimikroba.
4. Mampu melawan bakteri jahat.
5. Memiliki dokumentasi penelitian klinis yang baik.

9 Alasan Memilih Interlac Sebagai Probiotik

Probiotik yang teruji secara klinis aman dan bermanfaat.

Probiotik yang menjadi favorit saya dan keluarga adalah probiotik dari Interlac yang juga menjadi pilihan dokter di lebih dari 90 negara dan memenuhi semua syarat probiotik dari WHO serta dikenal di kalangan medis sebagai Live and True Probiotics. Memangnya apa ya kelebihan probiotik ini?
1. Probiotik dari Interlac merupakan satu-satunya probiotik Lactobacillus reuteri Protectis di Indonesia.
2. Merupakan produk impor dari BioGaia, perusahaan Swedia yang dikenal sebagai World Leader in Probiotics.
3. Produknya lengkap mulai dari untuk bayi, anak-anak, hingga dewasa.
4. Keamanannya terjamin, bisa dikonsumsi bayi yang lahir prematur, bayi baru lahir, hingga orang dewasa dan lansia.
5. Manfaat sudah teruji di lebih dari 13.000 individu pada 160 uji klinis.
6. Formula bebas laktosa.
7. Dosis praktis dan ekonomis 1 kali sehari.
8. Efektif sebagai terapi dan pencegahan diare.
9. Efektif menjaga kesehatan saluran cerna bayi untuk kualitas hidup yang lebih baik. 

Salah satu kelebihan Interlac adalah sebagai terapi dan pencegahan diare. Berdasarkan uji klinis terbukti bahwa penggunaannya untuk anak memberikan manfaat berupa penyembuhan diare yang lebih cepat, mengurangi frekuensi diare per hari, serta mengurangi resiko terkena diare. 

Interlac Probiotics – Healthy Tummy Happy Baby

Manfaat Interlac ternyata nggak hanya untuk pencegahan dan penyembuhan diare saja. Manfaat utamanya memang menjaga kesehatan saluran cerna. Faktanya 80% dari sistem imun kita terletak di saluran cerna yang merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Ciri saluran cerna yang sehat adalah yang memiliki probiotik (bakteri baik) yang mendukung sistem imun. Jadi bagaimana salah satu cara menjaga kesehatan si kecil? Ya dengan menjaga kesehatan saluran pencernaannya dengan Interlac Probiotics – Healthy Tummy Happy Baby. 

Dengan terjaganya kesehatan saluran cerna bayi dan balita, bukan hanya diare saja yang bisa dicegah dan diobati. Manfaat lainnya dari produk ini adalah mencegah konstipasi (sembelit), gumoh, dan kembung pada anak. Selain itu Interlac bisa dimanfaatkan untuk:
1. Terapi dan pencegahan kolik infantil.
2. Terapi dan pencegahan NEC (Necrotizing Enterocolitis), penyebab kematian nomor satu pada bayi prematur.
3. Mencegah alergi.
4. Mendukung perkembangan syaraf pada bayi.
5. Terapi functional abdominal pain (sakit perut) pada anak-anak
6. Mengurangi efek samping penggunaan antibiotik. Antiobiotik bisa membunuh baik bakteri jahat dan baik dalam tubuh dan Interlac dapat mengembalikan keseimbangan bakteri baik dalam saluran pencernaan.

Jenis Produk Interlac

Di Indonesia, Interlac dipasarkan oleh PT Interbat, salah satu produsen farmasi 5 besar nasional dan dipercaya sebagai distributor tunggal beberapa perusahaan farmasi besar dari Eropa. Ada empat produk Interlac yang beredar di Indonesia, yaitu:

Interlac dipasarkan oleh PT Interbat.

Interlac Oral Drops
Oral Drops
Aturan pakai: 5 tetes, 1x sehari atau sesuai anjuran dokter.
Keterangan: 
1. Kocok dengan baik sebelum digunakan.
2. Dianjurkan untuk menggunakan sendok.
3. Rasa netral untuk bayi dan anak.
4. 1 botol = 125 tetes untuk menggunaan 25 hari.          

Interlac Sachet
Sachet
Aturan pakai: 1 sachet, 1x sehari atau sesuai anjuran dokter.
Keterangan:
1. Larutkan dalam sedikit air.
2. Dianjurkan untuk menggunakan sendok.
3. Rasa netral untuk bayi dan anak.
4. 1 box = 30 sachet. 

Interlac Tablet Kunyah Strawberry
Tablet Kunyah Strawberry
Aturan pakai: 1 tablet kunyah, 1x sehari atau sesuai anjuran dokter
Keterangan:
1. Tablet kunyah dengan rasa strawberry.
2. Cocok untuk anak-anak di atas 4 tahun.
3. 1 box = 30 tablet kunyah. 

Interlac Tablet Kunyah Lemon
Table Kunyah Lemon
Aturan pakai: 1 tablet kunyah, 1x sehari atau sesuai anjuran dokter
Keterangan:
1. Tablet kunyah dengan rasa lemon.
2. Cocok untuk orang dewasa.
3. 1 box = 30 tablet kunyah.

Pic: Facebook Interlac

Rekomendasi penggunaan Interlac adalah sebagai berikut:

Bayi dan Anak-Anak 0-3 Tahun

Diare: 5 hari pemakaian.
Konstipasi: 2 minggu pemakaian.
Gumoh: 4 minggu pemakaian.
Kolik: 3 minggu pemakaian.
Imunitas: pemakaian jangka panjang.

Anak-Anak & Dewasa (di atas 3 tahun)

Diare: 5 hari pemakaian.
Konstipasi: 2 minggu pemakaian.
Konstipasi kronis pada dewasa: 1 bulan pemakaian.
Menaikkan sistem imun: pemakaian jangka panjang.

Review Pemakaian Interlac

1. Rasa, Aroma, Warna, dan Tekstur

Interlac yang kami pakai di rumah adalah Interlac Oral Drops untuk Razqa, Interlac Sachet untuk Rayyaan, dan Interlac Tablet Kunyah Lemon untuk saya dan papanya anak-anak. Baik Interlac Oral Drops dan Sachet ini rasanya plain jadi mudah dikonsumsi Razqa dan Rayyaan. Saat mereka diare dulu, susah banget membujuk mereka untuk mengonsumsi prebiotik berbentuk bubuk yang diresepkan dokter. Meski bisa dilarutkan ke ASI perah tapi mungkin rasanya nggak cocok di lidah Razqa. Jadi setiap disuapi ASI perah yang diberi bubuk prebiotik pasti deh diiringi derai air mata, saya bahkan sempat menulis tentang hal ini di blog he he. Sementara Interlac Oral Drops mudah diteteskan ke sendok, nggak berwarna dan nggak berasa. Saat disuapi Razqapun mangap dan langsung hap tanpa ada drama-drama. 

Sementara itu Interlac Sachet saya larutkan ke dalam sedikit air minum dan saya berikan untuk Rayyaan. Si kakak yang tidak mau minum apapun selain air putih dan susupun tidak menaruh curiga he he. Soalnya air yang sudah diberi bubuk Interlac memang tetap nggak berwarna, berbau, atau berasa. Sekalian cerita tentang Interlac Tablet Kunyah Lemon ya, si Papa juga susah kalau diminta minum minuman probiotik, padahal sering mengalami sembelit. Tapi tablet kunyah ini membuat si Papa nggak berkutik he he. Soalnya makannya kan seperti makan permen saja, nggak berasa kalau sedang makan suplemen probiotik.



2. Kandungan dan Keamanan

Interlac mengandung bakteri probiotik  Lactobacillus reuteri Protectis dari BioGaia yang sudah teruji klinis manfaat dan keamanannya. Pada Interlac Oral Drop ada kandungan sunflower oil atau minyak biji bunga matahari serta bahan anticaking yaitu silikon dioksida. Tidak perlu khawatir akan keamanan dua bahan ini teruama silikon dioksida. Bahan ini banyak dipakai untuk mencegah penggumpalan dalam makanan dan terkandung secara alami dalam tanaman. Supaya lebih yakin sebelum mengonsumi, bukti keamanan Interlac juga terwakili oleh pemberian predikat GRAS (Generally Recognized as Safe) yang merupakan sertifikasi keamanan tertinggi untuk suplemen makanan di Amerika. Setelah mengonsumsi Interlac, alhamdulillah tidak ada reaksi alergi yang ditunjukkan Rayyaan, Razqa, juga Papa dan Mama.

3. Manfaat

Terasa sekali manfaat Interlac untuk pencernaan Rayyaan dan Razqa. Si kakak yang beberapa hari lalu fesesnya agak encer (tapi tidak masuk kategori diare karena hanya BAB dua kali sehari dan hanya berlangsung sehari), setelah diberi Interlac tekstur fesesnya kembali normal. Sementara Razqa dan saya yang sempat mengalami sembelit, BAB jadi lebih lancar setelah mengonsumsi Interlac.

Sebagai orang tua tentu saja saya berharap anak-anak sehat-sehat saja, jangan sampai terkena diare atau gangguan pencernaan lainnya. Tapi jika ada yang sedang bingung mencari prebiotik yang aman dan mudah dikonsumsi untuk bayi dan balitanya yang terkena diare atau untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan keluarga, Interlac is recommended.


Produk ini bisa dibeli di Guardian, apotek terdekat, Halodoc, Go-Med App, dan Lazada.co.id. Jika ingin tahu lebih banyak mengenai Interlac kita juga bisa follow  akun media sosialnya di IG @interlacprobiotics, FB interlacprobiotics, atau mengunjungi websitenya di www.interlac-probiotics.com Yuk cegah dan atasi diare pada bayi dan balita kesayangan kita. Jaga kesehatan mereka dimulai dari menjaga kesehatan saluran pencernaannya. Interlac Probiotics for Healthy Tummy and Happy Baby.

Comments

  1. Wah adek Razqa keren banget, sehat dan semangat selalu ya dek

    ReplyDelete
  2. Wah, bermanfaat banget nih, infonya. Dulu Syahid pernah diare. Sayangnya, saya belum tau soal produk Interlac ini.

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top