Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Si Bayi Cuma Gumoh Biasa atau Mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Ya?

Cuma Gumoh Biasa atau GERD Ya?

Beberapa bulan lalu saya pernah curhat kalau Razqa sering gumoh (Baca: Baby Razqa 1 Bulan). Tepatnya sejak usia 1 minggu. Kalau habis nenen sering banget gumoh. Saya sampai harus mengganti sprei 2-3 kali seminggu. Otomatis cucian juga menggunung. Karena nggak hanya sprei, bajunya dan baju saya juga sedikit-sedikit harus diganti. 

Lho memangnya nggak pakai perlak? Bisa sih tapi kadang sangking banyaknya gumohnya sampai meleber kemana-mana. Untungnya nggak sampai tembus ke kasur karena dilapisi sprei waterproof dulu baru sprei biasa.


Tapi kalau sprei dan baju sih tinggal dicuci juga bersih. Yang lebih jadi pikiran adalah kok adek gumoh terus sih? Mana gumohnya banyak. Saya jadi khawatir pertambahan berat badannya terganggu. Selain karena ada benjolan di gusinya (Baca: Benjolan di Gusi Razqa), gumoh ini nih yang sering membuat saya kepikiran. Takutnya ini bukan sekedar gumoh biasa tapi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Apa bedanya ya?

Gumoh:
- ASI susu mengalir dengan sendirinya.
- Isi lambung keluar tanpa usaha.
- Keluarnya isi lambung tidak banyak.

GERD:
- Bayi tampak mengalami usaha untuk mengeluarkan ASI.
- Isi lambung keluarnya banyak.
- Disertai penurunan berat badan (atau berat badan tidak naik), bayi rewel, menangis terus-menerus, dan tidak mau menyusu.

Beberapa poin di atas adalah beberapa perbedaan gumoh biasa dengan GERD. Kalau gumoh sendiri sebenarnya terjadi karena ukuran lambung bayi masih sangat kecil dan katup lambungnya belum kuat. Katup ini terletak di antara esofagus dan lambung yang berfungsi menjaga agar makanan yang sudah masuk lambung tidak keluar. 

Nah pada bayi katup ini belum bekerja dan berkembang dengan sempurna. Biasanya katup ini akan lebih kuat saat bayi berusia 4-5 bulan. Oh iya ternyata 50% bayi memang mengalami gumoh hingga usia 3 bulan dan menghilang saat bayi berusia 7 bulan.

Penyebab gumoh ini adalah bayi minum ASI terlalu banyak, menelan banyak udara saat menyusu, menyusu terlalu cepat, atau langsung berbaring setelah menyusu (belum disendawakan).


Untuk mengurangi gumoh pada bayi ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Perbaiki pelekatan saat menyusui supaya tidak banyak udara yang ikut masuk.
- Setelah bayi menyusu, gendong ia dengan posisi tegak agar ASI bisa turun dengan sempurna.
- Sendawakan bayi setelah ia menyusu.
- Perhatikan celana atau popoknya apakah terlalu ketat.
- Beri jarak sebelum menyusu kembali.

Oh iya saat bayi gumoh, jangan langsung diangkat atau digendong ya supaya cairan tidak masuk ke paru-paru. Cukup dimiringkan saja badannya.

Lalu bagaimana dengan Razqa? Hanya gumoh biasa atau ada tanda-tanda GERD? 

Saya sempat berkonsultasi pada dokter spesialis anak. Beliau juga menyarankan untuk memastikan pelekatan saat menyusui sudah baik supaya udara tidak ikut masuk. Selain itu sendawakan bayi setelah ia menyusu dan jangan mengayun bayi secara berlebihan. 

Oh iya, makanan yang dikonsumsi ibu juga harus diperhatikan. Bisa jadi bayi sering gumoh karena alergi makanan yang dikonsumsi ibunya. Mau tau makanan apa yang sementara ini tidak saya konsumsi berlebihan? Cokelat!!! Hahaha. 

Usaha lain untuk mengurangi gumohnya si adek adalah memerah ASI untuk mengurangi foremilk (ASI terlalu deras juga membuat Razqa gumoh berlebihan). Lucunya gumoh ini nyaris tidak pernah terjadi di waktu tidur di malam hari. Jadi ya si adek hanya menyusu-tidur-menyusu-tidur saja tanpa ada gumoh (Baca: Tidur Nyenyak dengan Clodi Little Hippo).

Sekarang bagaimana? Tanggal 22 April besok insyaa Allah Razqa akan berusia tepat 4 bulan. Alhamdulillah gumohnya sudah jauh berkurang. Kapan terakhir kali ia gumoh? Hmm kalau nggak salah sih minggu lalu. Kalau tadinya bisa 2-3 kali sehari gumoh dan buanyaaak, sekarang hanya sekitar seminggu sekali. Tapi tetap sih ya, saya hindari makan cokelat banyak-banyak. 

Lalu kalau bayi ada tanda-tanda GERD bagaimana? 

Kalau ada gejala GERD apalagi muntahnya sering, banyak, dan disertai gejala lain seperti pertumbuhan terganggu (berat badan tidak naik-naik), gumoh tidak berkurang meski bayi sudah semakin besar, rewel, tidak mau menyusu, dan ada gangguan saluran pernafasan, segera bawa ke dokter ya untuk mendapat tindakan lebih lanjut. Selain itu usahakan agar bayi tidak kekurangan cairan dengan menyusuinya sedikit-sedikit namun sering. 


Comments

back to top