Masak Praktis dan Cepat dengan Bumbu Inti |
Awal bulan ini saya belanja banyak sekali bawang putih dan bawang merah. Untuk apa? Untuk keperluan memasak semalam sebulan. Tapi saya tidak mau kalau tiap mau masak harus mengupas bawang dulu, belum lagi mencuci, mengiris, dan menghaluskanya (secara manual). Semua itu lumayan memakan waktu lho. Apalagi saat sedang, buru-buru misalnya di pagi hari. Jadi bawang merah, bawang putih dan ditambah beberapa bahan lainnya itu saya ubah menjadi 3 bumbu dasar alias bumbu inti yang paling sering saya pakai: bumbu putih, bumbu merah, dan bumbu kuning.
Ibu-ibu lain mungkin punya resep atau komposisi bumbu intinya masing-masing, bawang merahnya sekian, bawang putihnya sekian, cabe merahnya sekian, dst. Kalau bumbu inti versi saya ini nih resep dan cara membuatnya:
Bumbu Putih:
1. 45 siung bawang merah.
2. 45 siung bawang putih.
Cara membuat:
1. Kupas bawang merah dan bawang putih.
2. Cuci bersih dan tiriskan.
3. Iris bawang merah dan bawang putih.
4. Haluskan dengan blender.
5. Tumis dengan minyak sayur dengan api kecil sampai bumbu meletup.
6. Dinginkan.
7. Simpan dalam wadah (sebaiknya wadah kaca), tutup rapat.
Bumbu Merah:
1. 40 siung bawang merah.
2. 40 siung bawang putih.
3. 50 buah cabe merah.
Cara membuat:
1. Kupas bawang merah dan bawang putih.
2. Cuci bersih dan tiriskan bawang putih, bawang merah, dan cabe merah.
3. Iris bawang merah, bawang putih dan cabe merah.
4. Haluskan dengan blender.
5. Tumis dengan minyak sayur dengan api kecil sampai bumbu meletup.
6. Dinginkan.
7. Simpan dalam wadah (sebaiknya wadah kaca), tutup rapat.
8. Simpan dalam kulkas.
Bumbu Kuning:
1. 40 siung bawang merah.
2. 40 siung bawang putih.
3. Masing-masing kira-kira 14 cm jahe, kunyit, lengkuas, dan serai.
Cara membuat:
1. Kupas semua bahan 1-3 kecuali serai (potong bagian atasnya).
2. Cuci bersih dan tiriskan bahan 1-3.
3. Iris bahan 1-3.
4. Haluskan dengan blender.
5. Tumis dengan minyak sayur dengan api kecil sampai bumbu meletup.
6. Dinginkan.
7. Simpan dalam wadah (sebaiknya wadah kaca), tutup rapat.
8. Simpan dalam kulkas.
Dalam membuat bumbu inti ini sengaja tidak saya tambahkan garam, ketumbar, lada, kemiri, jintan, atau bahkan terasi. Bumbu-bumbu itu biasanya saya tambahkan saat memasak sesuai keperluan saja soalnya toh sebagian besar bumbu itu saya beli dalam bentuk sudah jadi bubuk halus, jadi mudah ditambahkan.
Saya masak ayam panggang ini cuma 15 menit lho! |
Lalu contoh masakan yang bisa dibuat dengan bumbu-bumbu ini apa ya? Kalau bumbu putih sih biasanya saya gunakan untuk membuat tumisan sayur, mie goreng, Homemade Chicken Nugget, dan telur dadar. Bumbu merah sebagian besar saya gunakan untuk membuat nasi goreng. Kalau mau membuat mie goreng versi pedas ya pakai bumbu ini. Saya juga gunakan bumbu merah ini untuk membuat ayam panggang pedas manis (dikombinasikan dengan bumbu kuning). Kalau bumbu kuning sendiri kebanyakan saya gunakan untuk memasak ikan goreng, soto ayam, dan ayam goreng.
Gampang deh kalau ada bumbu ini, ikan yang sudah dibersihkan tinggal dimasukkan dalam wadah plastik, dibumbui, dan kapan mau makan ikan ya tinggal digoreng. Mau memasak ayam bakarpun begitu. Siapkan saja ayamnya (biasanya sudah saya rebus), campur dengan bumbu, masukkan dalam wadah plastik, simpan di kulkas, besok tinggal dipanggang.
Oh iya, dari resep di atas dihasilkan masing-masing 2 wadah selai bumbu putih, bumbu merah, dan bumbu kuning. Saya lebih suka pakai wadah kaca soalnya lebih mudah dibersihkan dan bau bumbunya nggak menempel di wadah setelah dicuci. Kalau pakai wadah plastik biasanya si wadah jadi kekuningan atau kemerahan dan baunya masih menempel meski sudah dicuci. Kalau tidak punya wadah seperti wadah selai itu bagaimana? Yang menjual wadah macam ini ada kok, tidak perlu beli selai lalu nunggu habis dulu selainya he he.
Kalau menemukan yang menjual juga bisa pakai gelas biasa. Tutup saja dengan plastik dan karet lalu simpan dalam kulkas. Insyaa Allah sih bisa tahan sebulan kalau nggak habis duluan. Kalau dirasa perlu misalnya karena kulkas sudah tua dan suhunya kurang dingin, setelah dua minggu bumbu yang tersisa bisa dihangatkan dulu, dinginkan, lalu simpan lagi di kulkas. Nah, ada yang punya resep bumbu inti juga?
Orang Bali juga biasa melakukan hal ini mba hehehe.... homemade dan dikerjakan bareng-bareng di desa untuk keperluan acara atau menyambut hari raya. Sekarang udah tambah gampang karena ada toko yang menyediakan jasa giling bumbu dengan mesin. Tapi untuk skala rumah tangga ide ini bagus banget.
ReplyDeleteOh ya, pakainya minyak sayur apa mbak?
Saya pakai minyak kedelai Mak :) Iya nih kalau bikin bumbu intipun saya suka dikomen ayah saya kok bikin bumbu kayak mau bikin hajatan ha ha.
DeleteWuaahhh gampang ternyata yaaaa... Biasanya kalo bumbu2 inti bgini aku mnta pembantuku beli aja mba :D .. Tp pgn jg sesekali minta si mba ART bikin sndiri
ReplyDeleteBeli jadi tapi yang sudah kemasan + dikasi merk atau beli di pasar tradisional yang suka diplastikin itu Mak?
DeleteKalau saya hanya beli di pasar Mbak, lalu saya tumis lalu simpan di kulkas
ReplyDeleteKalau sudah ada langganan yang bikin bumbu intinya enak & bersih asyik juga ya Mak. At least bahannya fresh. Kalau beli yang kemasan botolan di supermarket itu saya khawatir nggak cocok aja, kan sayang sudah dibeli tapi ga dipakai.
DeleteCatet langsung, nanti pulang kerja mau bikin ah jadi gampang ya kalau bikin bekal sekolah ga ribet ulek ulek. Makasih mak
ReplyDeleteIya Mak, bikin bekal untuk Marwah insyaa Allah bisa lebih cepet juga, nggak harus ngupas bawang dulu he he.
Deletepenting banget bikin bumbu inti buat si saya emak ngak bisa masak heheheh
ReplyDeletePraktis nih Mbak. Pakai bumbu ini tinggal campur-campur irisan sayur dsb he he.
Deletewuih seru ya, mari makaaan...eh mari masak :D
ReplyDeleteYuk makan eh masak :D
Deletenak bookmark Mbak Heni
ReplyDeletemantappp dapte ilmu baru, makasih atas infonya mbak
ReplyDeleteMbak yanh terakhir itu, serehnya di blend juga atau cm ditumis ?
ReplyDelete