Setelah jalan-jalan ke Bandung dan Lembang selama beberapa hari, it's time to go home. Maunya sih liburan lebih lama ya. Soalnya seminggu tuh mana cukup buat ngubek semua tempat wisata di Bandung dan daerah di sekitarnya hi hi. Tapi tetaplah, home sweet home. Bahkan si Rayyaan aja sudah mulai ribut kangen sama Eyang dan Akungnya.
Sejak malam hari kami sudah bersiap-siap mengemas ini itu supaya pagi harinya tidak terlalu terburu-buru. Rencananya setelah sholat subuh kami akan memulai perjalanan pulang (aih kayak butuh waktu berhari-hari aja he he). Kenapa mau berangkat subuh? Soalnya di TV dan media online banyak berita soal kemacetan di jalan tol sih. Diperkirakan Minggu, 27 Desember adalah puncak arus balik orang-orang yang berlibur ke Bandung dan sekitarnya.
Namun kami tidak menempuh jalur yang sama dengan jalur keberangkatan. Om Irin (om driver kami) sebelumnya sudah ngobrol-ngobrol dengan staf hotel soal jalur lain untuk pulang. Akhirnya diputuskan kami pulang lewat Purwakarta. Jadi sekitar jam 3 dini hari kami sudah bangun dan bersiap-siap. Tapi Rayyaan sengaja tidak dibangunkan dulu. Menjelang subuh baru deh badannya dilap hangat dan bajunya saya gantikan. Anaknya sih masih bobo pules. Biar deh nggak mandi juga nggak apa-apa daripada rewel he he.
Karena berangkat setelah sholat subuh kami terpaksa melewatkan sarapan di hotel. Jadi yah nyedu mie instan dulu deh hi hi. Sementara Rayyaan sudah dibawakan bekal berupa roti. Just in case nggak bisa berhenti untuk sarapan.
Saat keluar hotel jalanan memang masih sepi sekali. Mobil kamipun meluncur ke Jalan Tangkuban Perahu. Melewati jalan ini tiba-tiba ada rasa galau deh pengen nambah liburan lagi ha ha. Next time ya insyaa Allah main-main ke Tangkuban Perahu dan sekitarnya. Meski pagi itu dingin buanget (suhunya sampai 15 derajat Celcius) tapi saya sengaja membuka jendela mobilnya sedikit. Biar udara segarnya masuk, kan semua yang ada di mobil sudah jaketan dan AC dimatikan he he. Selain merasakan udara segar, lewat jalur ini kami juga jadi bisa menikmati pemandangan perkebunan teh yang hijau.
Akhirnya kami sampai juga di Purwarkarta. Kota kelahiran ayahnya Papanya Rayyaan nih. Di sini kami harus kembali mengandalkan aplikasi Waze untuk mencari jalan menuju jalan tol dan Alhamdulillah so far pejalanan kami lancar banget. Sudah aman deh kalau sudah di jalan tol. Apalagi lalu lintas nggak padat. Kami cuma harus mengantri sebentar saat melewati beberapa pintu tol. Rayyaan sendiri selama perjalanan anteng, bahkan baru bangun tidur jam 8 pagi he he.
Kira-kira jam 10.30 kami sudah hampir sampai di Pelabuhan Merak. Tapi mampir dulu yuk ke rumah makan Padang untuk beli bekal makan siang. Sayangnya saat itu kami nggak bisa mendapat kapal yang senyaman kapal yang kami naiki saat berangkat. Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan akhirnya terlihat juga penampakan Menara Siger, yay we're almost home.
Setelah kapal bersandar dan mobil kami bisa keluar, masih butuh waktu kira-kira 2 jam perjalanan lagi untuk sampai ke rumah. Honestly kami merindukan ademnya Lembang he he. Suhunya berbeda nyaris 20 derajat dibanding saat kami berangkat tadi pagi. Kira-kira jam 3.30 sampailah kami di rumah dengan selamat. Alhamdulillah perjalanan pulang bisa ditempuh dalam waktu 10 jam saja. Semoga lain waktu masih ada kesempatan dan rezeki untuk jalan-jalan sekeluarga lagi, aamiin...
Kota Bandar Lampung.
Enak banget ya mbak perjalanannya... Jadi kangen traveling keluarga :(
ReplyDeleteBerapa lama perjalanan mbak kalo naik mobil ke lampung ??
ReplyDeleteasik donk yah :D