Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Kue Apem Mawar

Kue Apem Mawar.

Di bulan Ramadan biasanya ada program menyiapkan takjil untuk orang-orang yang berbuka puasa di masjid. Takjil ini disiapkan oleh keluarga di lingkungan masjid, jadi ada pembagian jadwalnya. Kebetulan keluarga saya dapat jatah hari ini bersama beberapa keluarga lainnya . Membuat takjilnya sih bukan di masjid ya he he. Membuatnya ya di rumah, lalu menjelang maghrib di antarkan ke masjid. 


Cemilan yang dipilih ibu saya untuk dibuat adalah kue apem. Karena bahan dasarnya adalah tepung beras, kan lumayan juga untuk mengganjal perut. Supaya lebih cantik, kuenya dicetak dengan cetakan mawar dan diberi sedikit pewarna makanan. Ini dia resepnya:

Baca: Resep Ayam Pop Corn.

Bahan:

1. 600 gram tepung beras.
2. 400 ml santan kental > tidak dicampur sekaligus.
3. 100 ml air hangat.
4. 1 bungkus ragi instan.
5. 1/2 sdt garam halus.
6. 150 gram gula pasir.
7. 60 gram sagu.
8. Pewarna makanan (merah rose, kuning tua, hijau pandan).
9. Minyak sayur untuk mengoles cetakan.

Baca: Resep Muffin Bayam.

Cara membuat:

1. Campur tepung beras, ragi instan, gula, sagu, 200 ml santan, dan 100 ml air hangat, aduk rata.
2. Tutup mangkuk adonan dengan plastik cling wrap, istirahatkan selama 1 jam.
3. Tambahkan sisa 200 ml santan dan garam, aduk rata.
4. Bagi adonan menjadi 4 bagian. 1 bagian biarkan putih, yang lain diberi sedikit pewarna makanan.
5. Panaskan panci kukusan, oles cetakan mawar dengan minyak sayur.
6. Panaskan cetakan plastik (kosong) selama 2 menit, angkat.
7. Tuang adonan ke cetakan hingga ¾ penuh.
8. Kukus adonan selama 15 menit, angkat.

Baca: Resep Klappertaart dan Pizza.



Dari resep ini dihasilkan 44 buah kue apem bentuk mawar untuk disajikan sebagai cemilan berbuka puasa bersama cemilan yang dibawa keluarga lain. Semoga pada suka deh.

Comments

  1. Sepertinya kuenya enak deh. Boleh di minta gak, hehehe...

    ReplyDelete
  2. Makanan favorit juga.
    Bentuk dan warnanya bagus.
    Apem di kampungku bentuknya masih tradisionil nih
    Terima kasih tipsnya
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Meski bentuknya masih tradisional tapi rasanya tetap enak Pakde :)

      Delete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top