Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Jurnal 2 Kupu-Kupu: Challenge untuk Para Mentee


Tahap kupu-kupu sudah melewai minggu kedua. Di minggu ini saya dan teman-teman mentee yang ingin belajar food photography mulai lebih dalam membahas topik yang ingin dipelajari.

Sesuai saran dari Ibu Septi, kami juga sudah melakukan video call, kecuali dengan mentee saya yang bernama Mbak Aish karena masih menyesuaikan jadwal untuk video call. Namun kami sudah menetapkan jadwal diskusi mingguan yaitu setiap hari Rabu. Hanya berbeda jamnya saja untuk setiap orang.

Saat video call dengan Mbak Nurul, kami banyak membahas tentang jasa foto makanan dan juga profesi sebagai blogger. Karena Mbak Nurul ternyata ingin mendalami food photography dan ada juga keinginan menerima jasa foto, namun tidak ingin kegiatan lain bersama anak dan keluarga terbengkalai.

Dengan Mbak Ayu dan Mbak Echi, selain ngobrol tentang food photography kami juga saling berkenalan dengan para krucil he he. Eh kalau dengan Mbak Echi sih lebih tepatnya temu kangen karena beliau sesama wali murid di sekolah Rayyaan.

Dengan Mbak Aish saya berdiskusi seputar foto untuk produk yang beliau buat dan jual. Selain itu saya juga sempat mengirim video tentang spot di rumah di mana saya biasanya memotret makanan.

Nah dengan beberapa pertimbangan dari hasil obrolan kami, saya memutuskan untuk membuat grup WA khusus untuk mengirim materi berupa video tutorial.

Bukan bermaksud terlalu menyuapi, namun dalam mempelajari food photography ada hal-hal yang sifatnya teknis yang memang harus dipelajari. Misalnya: lighting, angle, komposisi, styling, dan editing. Namun yang saya berikan adalah dasar-dasarnya saja, yaitu Tips Memotret Ala Rumahan. Selanjutnya para mentee bebas menerapkan ingin memotret produk apa dengan teknik dasar tersebut.

Sebelum libur Lebaran, saya juga memberikan challenge untuk stimulasi yaitu: memotret kue kering dan menu Idul Fitri. Jenis kue dan menunya bebass.

Sementara sebagai mentee topik Home Schooling, saya masih lebih banyak menggali tentang mentor saya. Seperti bagaimana dulu cara beliau memulai HS, apa tantangannya, serta kurikulum yang digunakan. Tips yang saya dapatkan adalah, bagi orang tua yang ingin memulai HS untuk menanyakan kepada anak apakah mau HS. Dan bagi orang tua untuk mencari strong WHYnya mengapa memilih HS sebagai opsi pendidikan anak. 

Comments

back to top