Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

7 Alasan Mengapa Buka Puasa di Rumah Lebih Asyik

7 Alasan Buka Puasa di Rumah Lebih Asyik

“Barangsiapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” - HR. Bukhari dan Muslim

Alhamdulillah tahun ini kita semua bisa bertemu lagi dengan bulan Ramadan, bulan penuh berkah di mana ibadah yang kita lakukan dibalas pahala berlimpah. Mudah-mudahan kita selalu diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini. 



Seiring berjalannya hari-hari di bulan Ramadan, biasanya wacana berbuka puasa bersama mulai bermunculan. Salah satu alasannya adalah ingin bersilaturahmi dengan teman atau kerabat. Sudah punya rencana berbuka puasa bersama? Atau seperti saya yang belum punya rencana apa-apa? He he...


Nggak usah sedihlah ya, berbuka puasa bersama keluarga di rumah juga asyik. Bukan nggak pro sama yang ingin berbuka puasa di luar lho, tapi ya setiap pilihan ada kelebihannya masing-masing. Menurut saya ada 7 Alasan Mengapa Buka Puasa di Rumah Lebih Asyik.

1. Bebas Macet!


Saya pernah terjebak kemacetan di sore hari saat ingin menjemput suami pulang kantor. Ada di tengah-tengah barisan kendaraan yang membawa orang pulang kerja bikin saya mikir:

"Wow, bulan Ramadan nanti gimana macetnya ya?" 


Soalnya dulupun saat masih aktif bekerja di luar rumah, jam pulang kerja di bulan Ramadan itu luar biasa banget padatnya. Jadi belum-belum saya sudah males mikir bisa terjebak macet dalam perjalanan untuk makan di luar he he. Kalau di rumah kan bebas macet karena nggak kemana-mana.

2. Lebih Santai Saat Makan


Namanya ibu-ibu dengan dua anak cowok apalagi yang kecil sedang heboh-hebohnya, bisa makan dengan tenang itu udah kategori 'me time' deh. Biasanya kalau makan di luar ya selalu gantian dengan suami. Salah satu momong si adek sementara yang lain makan duluan.


Nah kalau buka puasa di rumah, saya dan suami sama-sama bisa makan dengan lebih santai sementara anak main he he. Mau menyuapi adek juga bisa dilakukan dengan lebih enak karena biasanya fokus makannya bisa terpecah kalau di tempat yang ramai.

3. Sholat Maghrib Nggak Terburu-buru


Maksudnya bukan mau nunda-nunda sholat lho. Tapi kalau buka puasa bersama, biasanya kita harus antre sholat maghrib dan nggak bisa berlama-lama karena sudah ada orang yang mau sholat juga. 

Kalau di rumah kan enak nih. Habis berbuka puasa, papa dan si kakak bisa ke masjid dulu, trus pulang untuk makan malam. Saya juga bisa sholat di rumah dengan lebih leluasa.

4. Bisa Ikut Tarawih Berjamaah di Masjid


Meski bisa tarawih di rumah, tapi kalau berjamaah di masjid itu rasanya lebih semangat ya nggak sih?

"Lho, Mbak kan tarawih di rumah?"

Iya sih, tapi papa dan si kakak lebih suka tarawih di masjid dekat rumah. Ramadan tahun ini kami memang ingin mengajak kakak lebih sering sholat tarawih di masjid.


Setelah makan malam bisa langsung ke masjid. Sementara kalau makan di luar, waktu antara sholat maghrib yang antre tadi - trus makan malam - = trus cari masjid rasanya sempit sekali. Rasanya sayang aja kalau jadi melewatkan kesempatan mengajak anak tarawih di masjid.

5. Lebih Hemat 


Yang ini jelas sih ya. Asal menu buka puasa dan makan malamnya nggak berlebihan, berbuka puasa bersama keluarga di rumah ya lebih hemat. Kami nggak menghidangkan terlalu banyak jenis makanan. Secukupnya aja supaya waktu masaknya juga lebih singkat dan tidak mubazir.

6. Makanan Sesuai Selera


Berbuka puasa di luar itu kadang belum tentu menunya sesuai selera. Ya namanya mengikuti keputusan orang banyak he he. Buat kita sih nggak apa-apa ya. Tapi yang dipikirkan menu untuk anaknya.



Mau dibawakan makanan tapi kadang kasian juga kok nggak dipesankan apa-apa. Kalau di rumah insyaa Allah menunya sesuai selera anak yang dimasak oleh Mama. 

7. Lebih Fokus ke Ibadah


Sesekali berbuka puasa bersama it's OK. Tapi kalau sering-sering, misalnya hari ini dengan teman SD, lusa dengan teman SMP, begitu seterusnya dengan teman SMA, kuliah, kantor, komunitas, teman arisan, dsb dsb... Saya khawatir malah mengurangi fokus ibadah.


Karena meski hepi (ya siapa sih yang nggak hepi ngumpul bareng teman) tapi butuh effort berupa waktu, tenaga, pikiran, dan juga biaya yang menurut saya sih lebih baik dipakai untuk beribadah. Mumpung masih ketemu bulan Ramadan. 

Kalau mau silaturahmi bisa lebih leluasa saat setelah Ramadan. Di bulan ini mudah-mudahan kita bisa lebih banyak mendulang pahala dari kegiatan-kegiatan lain.



Comments

  1. Kalau saya lebih hemat dan pas saat berbuka bisa segera batalkan. nggak harus nunggu makanan datang dulu.

    ReplyDelete
  2. aku juag suaknay di rumah, mager sih apalagi cirebon panas malas keluarnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top