Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

9 Perlengkapan Menyusui yang Wajib Dimiliki dan Bisa Dipakai Berulang Kali #hemat

9 Perlengkapan Menyusui yang Wajib Dimiliki dan Bisa Dipakai Berulang Kali #hemat

"Right now you're 28 weeks pregnant. Your baby is about a large eggplant." Hah? Apa? Elephant?! Eggplant, Mbak. Eggplant he he. Begitu notifikasi dari sebuah situs tentang ibu dan bayi. Iya nih, minggu ini kehamilan saya sudah menginjak minggu ke 28 dan saya masih aja santai soal perlengkapan bayi hi hi. Tapi akhirnya saya bongkar-bongkar lemari juga untuk mengecek perlengkapan menyusui. Masih lengkapkah? Alhamdulillah masih. Berkuranglah beberapa benda yang harus dibeli he he. 

Mengumpulkan kembali perlengkapan menyusui ini tak lain dan tak bukan karena harapan bisa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan untuk adiknya Rayyaan dan insyaa Allah melanjutkan pemberian ASI sampai 2 tahun. Ini dia 9 perlengkapan menyusui yang wajib dimiliki dan bisa dipakai berulang kali, berdasarkan pengalaman saya dulu menyusui Rayyaan:



1. Buku Seputar ASI dan Menyusui


Buku seputar ASI dan menyusui.

Kenapa buku ada di urutan pertama? Karena menyusui juga butuh ilmu jadi kita tidak mudah panik misalnya saat baru melahirkan dan awal-awal menyusui dan merasa kok ASInya sedikit. Salah satu buku yang bisa dibaca oleh orangtua adalah Catatan Ayah ASI. Kenapa saya merekomendasikan buku ini? Ya karena yang harus belajar bukan cuma ibunya tapi ayahnya juga. Urusan menyusui bukan semata-mata urusan ibu lho. Ayah kan supporter terbesarnya ibu menyusui. Tak dipungkiri proses menyusui juga ada masa-masa galaunya. Jadi harapanya ayah lebih berperan aktif untuk membantu istri misalnya ikut mengurusi si bayi (memandikan, menggendong, menggantikan popok) dan menyenangkan istri supaya ASI lebih lancar hi hi. 

Di buku-buku seputar ASI dan menyusui biasanya ada info-info seperti tips manfaat pemberian ASI, memilih rumah sakit yang pro ASI, ukuran lambung bayi dan berapa kebutuhan ASI sekali minum, dan cara menyimpan serta memberikan ASI perah. Kalau para ayah punya bekal ilmu seputar ASI & menyusui plus turun tangan mengurusi bayi insyaa Allah proses menyusui akan lebih mudah bagi ibu. Apalagi dengan istri memberikan ASI ke bayi, bisa mengurangi pos belanja untuk membeli susu, iya kan Ayah? He he.

2. Bra Menyusui

Perlengkapan menyusui yang satu ini tentu nggak boleh nggak dibeli. Bra menyusui berbeda dengan bra biasa. Bra menyusui ada bukaan depan yang dilengkapi pengait. Jadi saat bayi haus, lapar dan minta disusui bra ini lebih praktis digunakan. Harganya mahal? Nggak juga kok. Harga bra menyusui bervariasi, yang murah meriahpun ada mulai dari sekitar Rp. 30.000 per buah. Yang penting pilih yang nyaman digunakan dan awet. Kalau awet jadi bisa disimpan dalam waktu lama dan dipakai lagi kan? Hindari menggunakan bra menyusui yang berkawat karena selain kurang nyaman, bra jenis ini juga bisa menghambat produksi ASI.

3. Breast Pad

Breast pad itu apaan sih? Breast pad itu semacam bantalan untuk menyerap kelebihan ASI. Saat produksi ASI meningkat (biasanya minggu kedua setelah melahirkan) ASI bisa sampai rembes-rembes ke bra bahkan ke baju lho. Supaya baju nggak basah, selipkan breast pad ini pada bra. Pilih breast pad yang bahannya nyaman ya. Soalnya saya pernah pakai breast pad yang justru bikin kulit gatal dan berkeringat. Sekarang juga ada breast pad yang bisa dicuci dan dipakai kembali.

Baca: Siap Tempur Sebelum Menyusui.

4. Baju Bukaan Depan

Dulu saya nggak hobi pakai baju berkancing atau baju dengan bukaan depan. Tapi setelah punya anak ya kalau beli baju seperti blus atau gamis, yang pertama dicek adalah apa ada keterangan "bukaan depan". Supaya apa? Ya supaya lebih mudah untuk menyusui. Sekarang makin banyak produsen baju terutama baju Muslim yang lebih concern akan hal ini. Untuk memudahkan ibu menyusui desain bajunya dibuat dengan bukaan depan ntah dengan kancing atau resleting

5. Pompa ASI


Pompa ASI dan cup feeder.

Pompa ASI ini sahabat saya banget di awal-awal menyusui Rayyaan. Demi supaya ASI lebih lancar, selain rajin menyusui kapan saja Rayyaan minta, saya juga merangsang produksi ASI dengan pompa ASI misalnya saat Rayyaan sedang tidur. Meski awal memompa ASI hasilnya cuma bisa untuk membasahi bagian dasar botol tapi alhamdulillah kalau ditelateni bisa lumayan banyak juga hasilnya. ASIP alias ASI perah ini kemudian saya simpan di dalam freezer untuk digunakan kalau saya harus keluar rumah dan tidak mengajak Rayyaan. Jadi Rayyaan tetap bisa minum ASI kalau haus atau lapar. Bagi ibu yang bekerja di luar rumah pompa ASI juga wajib dimiliki. Jadi sejak masih cuti melahirkan ibu bisa mencicil stok ASIP. Saat kembali bekerja pompa ASI bisa dibawa ke kantor untuk memerah ASI pada jam-jam tertentu. Jadi meski ibunya bekerja, bayi tetap bisa minum ASI (perah)

Pompa ASI ada yang tipe manual dan ada yang tipe elektrik. Yang saya punya adalah pompa ASI tipe manual. Apapun tipe pompa ASI yang dipilih, ada beberapa hal yang harus diperhatikan nih saat membeli pompa ASI:
- Tidak disarankan membeli pompa ASI dengan karet penyedot seperti bohlam (biasanya berwarna merah) karena biasanya susah dibersihkan dan dan tidak bisa disterilkan. Pompa yang sulit dibersihkan sangat mempengaruhi kualitas ASI. 
- Setiap bagian pompa bisa dicuci, dikeringkan, dan disterilkan dengan mudah supaya kebersihkan pompa dan kualitas ASI terjaga.
- Terbuat dari bahan yang aman dan bebas bishepnol A (BPA Free). BPA adalah zat kimia sintetis yang banyak digunakan pada produk plastik. Ikatan BPA tidak stabil dan bisa terlepas ke makanan atau minuman yang kemasan plastiknya mengandung BPA. Karena pompa ASI perlu disterilkan, jadi penting untuk memilih pompa yang terbuat dari bahan yang aman (BPA Free).
- Nyaman digunakan. Hal ini yang membuat saya memilih untuk menggunakan pompa ASI yang manual terlebih dulu. Karena isapan pompa bisa disesuaikan tergantung tekanan dari tangan. Bukan berarti pompa ASI elektrik nggak bagus lho. Kelebihannya kan nggak bikin tangan pegel he he. Intinya sih cari-cari referensi pompa ASI dulu sebelum melahirkan dan pilih yang aman, nyaman, dan sesuai budget.

Semisalnya nih, ada ibu yang ingin sekali menabung ASIP untuk bayinya tapi tidak ada budget untuk membeli pompa ASI. Tidak usah khawatir, Mom. Sambil menabung untuk membeli pompa ASI, belajar memerah ASI dengan tangan. Tapi pastikan tangan bersih dan baca tips-tips dan tonton video cara memerah ASI dengan baik dan benar.

Baca: Perlengkapan Bayi Usia 0-6 Bulan yang Jarang Terpakai.

6. Wadah Penyimpan ASI Perah


Botol kaca untuk menyimpan ASI perah.

Kalau punya pompa ASI pasti butuh wadah untuk menyimpan ASI perahnya. Yang paling baik adalah menyimpan ASI dalam wadah kaca karena lebih mudah dibersihkan. Soalnya ASI kan juga ada lemaknya. Kalau memilih menyimpan ASI di botol plastik pastikan botol sudah benar-benar bersih ya. Banyak baby shop yang menjual botol ASI kaca. Ada botol ASI bekas minuman vitamin C tapi tutupnya sudah diganti dengan tutup plastik ulir. Insyaa Allah botol ini aman kok digunakan. Ada juga botol ASI dengan tutup karet yang dijual dengan merk tertentu. Selain itu kita juga bisa menggunakan plastik khusus untuk menyimpan ASI, tapi plastik ini tidak bisa digunakan kembali jadi botol kaca memang lebih disarankan untuk dipakai. Setelah botol atau plastik terisi ASI jangan lupa tulis keterangan tanggal dan jam sebelum disimpan di freezer. Oh iya, jangan terlalu penuh ya mengisi ASI ke dalam wadah penyimpannya. Sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan bayi sekali minum. 

7. Nursing Apron atau Celemek Menyusui


Nursing apron atau celemek menyusui.

Benda ini bermanfaat sekali saat kita sedang mengajak bayi pergi dan tiba-tiba ia haus tapi tidak ada ruang khusus menyusui (misalnya saat di mall). Hmmm sebenarnya syedih deh kalau pergi ke tempat umum seperti mall, bandara, stasiun, atau bahkan rumah sakit tapi nggak ada ruang laktasi. Atau kalaupun ada tapi kondisinya kurang layak. Dengan nursing apron kita bisa lebih nyaman menyusui bayi karena bagian dada tertutup tapi bayi tetap bisa bernafas dengan baik. Nursing apron hadir dengan berbagai motif yang lucu-lucu bahkan kabarnya ada nursing apron dengan motif yang bisa dipadupadankan dengan busana ibu.

Baca: Working Mom Sukses ASI Eksklusif Meski Tanpa Kulkas atau Freezer? Bisa!

8. Cup Feeder

Girang banget saat ngubek-ngubek lemari dan menemukan benda ini. Cangkir kecil ini namanya cup feeder. Fungsinya adalah untuk memberikan ASI perah untuk bayi. Lho kenapa nggak pakai botol dan dot saja supaya lebih mudah? Penggunaaan botol dan dot untuk memberikan ASIP dalam jangka panjang ternyata bisa membuat bingung puting. Bayi jadi lebih suka menyusu lewat botol dan dot dibanding menyusu langsung ke ibunya. Salah satu media pemberian ASI perah yang bisa mencegah bingung puting adalah cup feeder ini.

9. Cooler Bag dan Ice Gel


Cooler bag.

Saat ibu sedang bekerja atau tidak di rumah tapi tetap ingin memerah ASI untuk anaknya, jangan lupa membawa cooler bag dan ice gel (selain membawa pompa ASI dan botol penyimpan ASI). Gunanya adalah untuk menyimpan ASI perah supaya lebih awet. ASI yang disimpan dalam suhu ruangan bisa bertahan 6-8 jam, setelah itu harus dibuang. ASI yang disimpan dalam cooler bag dengan ice gel bisa bertahan hingga 1 hari. Bermanfaat sekali kan apalagi kalau di kantor atau di tempat ibu beraktivitas tidak ada lemari pendingin. Sampai di rumah botol berisi ASI perah bisa disimpan di dalam lemari pendingin. Oh iya tambahan info untuk menyimpan ASI perah nih. ASIP di kulkas bawah bisa bertahan selama 7 hari. ASIP di freezer bisa bertahan hingga 6 bulan.

Nah itu dia 9 perlengkapan menyusui yang wajib dimiliki dan bisa dipakai berulang kali. Sekali beli untuk menyusui anak pertama masih bisa digunakan lagi saat menyusui adik-adiknya asal disimpan dengan baik. Semoga bisa bermanfaat ya untuk para ibu (dan ayah sebagai supporter) yang ingin memberikan ASI ekslusif untuk bayinya dan dan melanjutkan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun. 

Comments

  1. noted dulu mba, masih belum punya anak kecil soalny :)

    budy | TravellingAddict
    Blogger abal-abal
    www.travellingaddict.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa buat referensi kado untuk keponakan Mas he he

      Delete
  2. seru ya nyiapin perlengkapan buat menyusui :) beberapa brg saya lg dipinjem adik...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya Mba, beberapa bisa dipinjamkan juga ke keluarga misalnya apron, buku, baju, cooler bag.

      Delete
  3. Habis baca ini, jadi merasa banyak yang terlupa saat mulai menyusui anak-anak. Sekarang, anak-anak sudah pada gede, baru kepikiran. #SambilMesamMesem . Nice info banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mau + lagi Mbak? He he saya juga bongkar2 biar nggak lupa nih.

      Delete
  4. Iya, barang-barang di atas memang aku pakai berulang-ulang. Anak ke-1 dan ke-2. Anak ke-3 dan ke-4. Kecuali bra menyusui sama baju bukaan depan. Hehehehe... keburu beladus. Jadinya pasti beli lagi. :D

    ReplyDelete
  5. noted! makasih sharingnya ya mbk :))

    ReplyDelete
  6. lengkap dan bermanfaat nih infonya.. selain berguna untuk diri sendiri juga berguna kalau mau ngasih kado ke temen yang baru ngelahirin supaya bisa ngasih kado yang bermanfaat sampe 7 turunan.. :D

    ReplyDelete
  7. Wah, lengkap, jadi asyik nih mendata kalau nanti menyusui bayi lagi hehe...

    ReplyDelete
  8. jadi pengin hamil lagi, cooler bag memang bermanfaat banget ya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top