Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Cara Membuat Postingan di Blogspot (Blogger.com)

Diserempet Pengendara Motor yang Serampangan
Credit pic: Pixabay.com

Sudah lama nih nggak curhat di blog dan malam eh dini hari ini jadi pengen menulis curhatan tentang insiden yang dialami keluarga saya kemarin pagi dan sempat bikin kesel banget. Jadi kemarin sekitar jam 6 kurang Rayyaan dan Papanya pergi naik motor untuk membeli susu UHT naik motor, ya sekalian mengajak Rayyaan jalan-jalan pagi sebentar. Namanya mengendarai motor dengan membawa anak-anak, pasti ekstra hati-hati supaya nggak membahayakan diri sendiri, anak, dan juga pengguna jalan lain. Sayangnya nih nggak semua pengendara motor lain berpikir demikian.


Saat mau pulang, tiba-tiba ada pengendara motor lain yang ngebut, menyerempet dan membuat Rayyaan dan Papanya jatuh! Sebel nggak sih kalau ketemu pengendara motor yang begitu? Supaya Rayyaan nggak tertimpa motor, Papanya berusaha menahan berat motor dengan kakinya. Alhamdulillah ada orang-orang yang menolong Rayyaan sementara si penyerempet cuma menoleh sebentar dan kabur.

Kami masih bersyukur, Rayyaan 'cuma' sedikit lecet lutut kanannya dan suami sayapun begitu meski lecetnya lebih banyak dan kakinya jadi sakit akibat berat motor. Tapi kasihan juga dengan Rayyaan yang sempat shocked dan sepanjang jalan menuju rumah nangis-nangis terus sambil bilang "Rayyaan jatuh dari motor, jatuh dari motor,". Jadi greget banget deh sama yang nyerempet karena bikin anak kecil jatuh tapi nggak nolongin atau minta maaf, huh. Mungkin kalau nolongin takut malah digebukin orang banyak? Yah harusnya sebelum serampangan di jalan, mikir dulu dong apa resikonya.

Karena insiden ini yang tadinya mau masak sekalian untuk makan siang jadi nggak mood lagi deh, nggak bakal konsen di dapur. Soalnya saat itu bawaannya juga gregetan banget sama yang nyerempet, rasanya pengen ngulen yang nyerempet pakai mixer ha ha. Untungnya sebelumnya sempat masak untuk sarapan. Fokus menghibur Rayyaan dulu sementara Papanya mandi lagi sambil membersihkan luka lecetnya. Jadi kemarin dan selama beberapa hari ke depan mau nggak mau jadi libur dulu mau pergi-pergi naik motor. Bukannya trauma sih, tapi kakinya masih terasa sakit kalau naik motor. Sepulang ngantor sempat mampir ke tempat refleksi juga untuk dimassage badan dan kakinya yang jadi pegal-pegal. Semoga sih kaki kanannya yang sakit nggak jadi bengkak.

Sementara Rayyaan di rumah sudah lincah lagi. Sempat mau dipanggilkan terapis dari mobile spa tapi ternyata Rayyaan nggak mau he he. Ya sudahlah jadi setelah lecet-lecetnya dibersihkan dan badannya dilap lagi, saya pijat lembut saja dengan minyak telon. Saat sudah pulih dari kekagetannya dia sudah bisa bilang "I'm okay, Mama. Tadi itu ada motor yang tidak hati-hati dan tidak bertanggung jawab. Rayyaan jadi jatuh dari motor, kaki Rayyaan luka tapi Papa lukanya lebih banyak. Motor Papa juga luka (lecet)."

Tentu saja nggak semua pengendara motor serampangan seperti itu. Tapi saya juga nggak bisa menutup mata, makin lama saya perhatikan makin banyak pengendar motor yang serampangan. Kalau nggak ngebut, nyalip, ya nyempil. Ada celah sekecil apapun kalau kira-kira bisa lewat sambil ngebut ya hajar aja, ujung-ujungnya nyenggol motor orang lain deh. Nyenggol mobil orang? Cuek aja. Wong pengendara motor nyempil-nyempil di samping truk aja saya sering lihat. Padahal berbahaya sekali. Terus terang saya kurang setuju kalau ibu-ibu suka dianggap sebagai pengendara motor yang nggak asyik, nyatanya yang cara mengendaranya serampangan juga banyak yang laki-laki kok he he. Mungkin merasa ahli mengendarai motor jadi semaunya. Not to mention pengendara motor di bawah umur yang kalau kata Akungnya "cuma ngerti ngerem & ngegas aja". Meski ekstra sabar dan hati-hati deh sekarang.

Saingan pengendara motor yang serampangan macam ini adalah supir angkot. Yang satu ini juga harus diwaspadai karena saya akui supir angkot nggak sesantun dulu. Ya sama deh, kalau bisa nyalip, ngebut, dan hobi melanggar lampu lalu lintas. Belum lagi ada supir angkot yang hobi berhenti mendadak atau memotong jalan orang dan berhenti mendadak tapi nggak di pinggir jalan, demi mendapatkan atau menurunkan penumpang.

Curhatan begini membuat beberapa teman sesama emak-emak ikut greget. Karena merasakan dan melihat juga sudah berusaha mengendara motor dengan hati-hati tapi pengendara lain serampangan. Yah tapi jangan membuat kita jadi trauma membawa kendaraan ya, Mak. Selain ekstra hati-hati kita kencengin lagi doanya semoga kita dan keluarga sehat selamat di jalan. Biar sudah kejadian anak dan suami lecet begini meski gregetan tapi masih bersyukur cedera atau lukanya nggak seberapa. Moga-moga deh itu yang nyerempet Rayyaan dan Papanya nggak akan pernah lupa sudah bikin anak kecil dan ayahnya jatuh jadi kalau bawa motor nggak serampangan lagi. 

Comments

back to top