Liburan Singkat ke Krui, Pesisir Barat, Lampung |
Kapan ya terakhir kali liburan keluarga? Wow sudah lama banget, tepatnya akhir 2015 waktu Rayyaan belum punya adik. Razqa nih yang belum pernah diajak liburan. Ciyan deh kamu, Dek he he. Mumpung masih ada beberapa hari libur Idul Fitri, sebelum Papa ngantor lagi yuk jalan-jalan dulu, liburan singkat ke Krui, Pesisir Barat, Lampung.
Alasan Memilih Krui, Pesisir Barat, Lampung
Kenapa pilih liburan ke Krui? Ya pertama karena belum pernah ke sana. Kedua, ada Ontinya anak-anak dinas di sana. Ketiga karena lagi nggak mood liburan nyebrang pulau Sumatera hi hi.
Baca: Jepret Asyik di Puncak Mas, Lampung.
Keempat karena pengen main-main di pantai di Pesisir Barat, Lampung. Buat yang belum tau, Pesisir Barat adalah kabupaten termuda di Provinsi Lampung. Daerah ini terkenal akan pantainya terutama di kalangan wisatawan yang menyukai olahraga surfing alias berselancar.
Baca: Jepret Asyik di Puncak Mas, Lampung.
Keempat karena pengen main-main di pantai di Pesisir Barat, Lampung. Buat yang belum tau, Pesisir Barat adalah kabupaten termuda di Provinsi Lampung. Daerah ini terkenal akan pantainya terutama di kalangan wisatawan yang menyukai olahraga surfing alias berselancar.
Kapal di Labuhan Jukung. |
Jaman saya belum tau ada pantai yang namanya Tanjung Setia tuh turis mancanegara ternyata sudah banyak yang mampir ke tempat itu buat berselancar. Tapi main ke Pesisir Barat ya nggak harus bisa surfing dulu laaah. Kita masih bisa main air dan jalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati dan mengabadikan suasananya (baca: belajar motret he he).
Persiapan Traveling dengan Bayi dan Balita
Bu-ibu pergi main yang masih di dalam kota kalau bawa anak bayi atau balita bawaannya bisa segambreng he he. Nah kalau ngajak dua anak usia 1,5 dan 5,5 tahun liburan singkat, apa aja yang dibawa ya? Tapi berhubung perginya naik mobil sendiri jadi nggak perlu cemas soal barang bawaan. Masukkan aja semuanya ke bagasi he he. Secara umum ada 11 jenis perlengkapan yang saya bawa:
1. Baju ganti. Bawa baju ganti lebih karena anak-anak pasti sering tergoda main air di pantai. Bawa kantung plastik untuk membungkus baju kotor, pisahkan baju kotor basah dan kering.
2. Selimut dan baju hangat. Udara bisa jadi terasa dingin untuk anak-anak saat di perjalanan melewati kawasan Bukit Barisan Selatan dan malam hari saat menginap di pinggir pantai.
Razqa tidur di perjalanan. |
3. Kabel dan teko listrik. Antisipasi di kamar cottage/penginapan tidak ada fasilitas teko listrik atau air hangat di kamar mandi.
Baca: Cegah Gigitan Nyamuk dengan Lotion yang Aman untuk Bayi.
Baca: Cegah Gigitan Nyamuk dengan Lotion yang Aman untuk Bayi.
4. Camilan untuk mengganjal perut di perjalanan juga mencegah kantuk bagi yang dewasa terutama drivernya.
5. Perlengkapan mandi. Tidak semua pengelola cottage menyediakan perlengkapan mandi seperti handuk, sabun, dan sampo.
Sebelum berangkat. |
6. Obat-obatan. Meski hanya trip singkat tapi saya tetap bawa obat penurun panas untuk anak, minuman herbal untuk cegah masuk angin, multivitamin, minyak telon, plester, obat luka, dan koyo.
7. Kamera dan smartphone. Batere kamera masih cukup oke jadi saya jarang bawa charger. Smartphone lebih praktis untuk foto-foto dan merekam video tapi lebih baik bawa powerbank.
8. Bekal dan perlengkapan makan. Saya siapkan makan siang dalam kotak bekal untuk perjalanan ke Pesisir Barat supaya tidak bocor kemana-mana, bisa dicuci, digunakan kembali, dan mengurangi sampah.
Baca: 7 Tips Merencanakan Liburan Akhir Tahun Nyaman dan Ceria Bersama Anak.
Baca: 7 Tips Merencanakan Liburan Akhir Tahun Nyaman dan Ceria Bersama Anak.
9. Kartu operator seluler yang sinyalnya kuat untuk keperluan komunikasi.
10. Perlengkapan di mobil seperti tools kit, payung, senter, dan charger.
11. Sunblock termasuk yang untuk anak-anak.
Rute ke Pesisir Barat Lampung
Jarak dari Bandar Lampung ke Pesisir Barat memang lumayan jauh sekitar 250 km. Menurut Eyangkung yang rajin buka peta selama di perjalanan, kami menempuh jarak 280 km lebih ha ha. Waktu tempuh normal sekitar 6 jam, kalau kurang dari itu berarti ya ngebut banget deh. Tapi jalan normal aja deh apalagi baru pertama kali ke sana dan masih dalam suasana mudik Lebaran jadi jalur Lintas Barat Sumatera cukup ramai.
Polisi dan Kakak Pramuka yang mengamankan arus mudik di Pesawaran. |
Ini nih rute yang kami lalui, Kota Bandar Lampung - Kabupaten Pesawaran - Kabupaten Pringsewu - Kabupaten Tanggamus - Kabupaten Pesisir Barat. Kami berangkat jam 09.30 dan berhenti untuk ishoma di Masjid Imaduddin, Kecamatan Semaka, Tanggamus.
Baca: 7 Hal yang Bisa Kita Lakukan Bersama Keluarga dan Sahabat di Djunjungans Negeri Sakti, Lampung.
Saat suasana mudik memang banyak yang berhenti di masjid ini untuk beristirahat. Yang unik adalah karena letaknya yang di kaki gunung jadi airnya melimpah ruah. Tidak ada keran, air dibiarkan mengalir begitu saja. Seger banget untuk wudhu dan membasuh penat setelah beberapa lama duduk di mobil.
Baca: 7 Hal yang Bisa Kita Lakukan Bersama Keluarga dan Sahabat di Djunjungans Negeri Sakti, Lampung.
Air di Masjid Imaduddin, Semaka. Melimpah ruah dan seger banget! |
Saat suasana mudik memang banyak yang berhenti di masjid ini untuk beristirahat. Yang unik adalah karena letaknya yang di kaki gunung jadi airnya melimpah ruah. Tidak ada keran, air dibiarkan mengalir begitu saja. Seger banget untuk wudhu dan membasuh penat setelah beberapa lama duduk di mobil.
Di perjalanan, kanan-kiri banyak pohon. |
Setelah ishoma dimulailah perjalanan mendaki gunung melewati lembah he he. Saat menuju Kota Agung juga ada jalan berkelok, tapi jalur di Bukit Barisan Selatan lebih istimewa karena lebih banyak kelokannya. Di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang kami lihat hanya pohon dan pohon, ya wajar saja karena ini area yang dilindungi.
Ntah berapa lama dan berapa kilometer jaraknya jalur Bukit Barisan Selatan ini, tapi alhamdulillah bisa keluar jalur ini saat matahari masih terang dan sampai di Krui sesaat sebelum maghrib.
Ntah berapa lama dan berapa kilometer jaraknya jalur Bukit Barisan Selatan ini, tapi alhamdulillah bisa keluar jalur ini saat matahari masih terang dan sampai di Krui sesaat sebelum maghrib.
Penginapan di Pesisir Barat Lampung
Dua malam di Pesisir Barat kami menginap di dua tempat berbeda. Malam pertama di Villa Monalisa Stabas dan kedua di cottage milik Dinas Pariwisata Pesisir Barat. Untuk teman-teman yang mungkin sedang cari rekomendasi penginapan di Pesisir Barat, saya share review singkatnya ya.
Villa Monalisa Stabas
Letaknya di pinggir pantai dan semacam semi private jadi nggak banyak orang keluar masuk atau hilir mudik di pantainya. Pengunjung yang kami temui adalah yang sedang menginap di tempat ini juga atau di cottage sebelah.
Di sekitar cottage cukup banyak pepohonan jadi suasanya teduh. Pantainya sendiri cukup bersih tapi memang banyak batu karang dan kerang yang terbawa ombak. Cocok banget untuk menikmati sunset atau sunrise sambil berjalan di pantai.
Di sekitar cottage cukup banyak pepohonan jadi suasanya teduh. Pantainya sendiri cukup bersih tapi memang banyak batu karang dan kerang yang terbawa ombak. Cocok banget untuk menikmati sunset atau sunrise sambil berjalan di pantai.
Villa Monalisa Stabas. Kamar kami yang kiri bawah. |
Kamar yang kami tempati adalah tipe Tuna, cukup luas berukuran kira-kira 3x4 meter dengan kamar mandi di dalam. Selain tempat tidur, ada meja tulis, TV, meja kecil, kursi, dan AC. Kamar mandi dengan kloset duduk, ada shower, dan tong air plus gayung.
Untuk tamu disediakan sabun, pasta gigi, dan sikat gigi tapi tidak ada handuk dan fasilitas air hangat. Di kamar kami ACnya kurang dingin jadi ada tambahan kipas besar. Tapi di malam hari toh dimatikan juga karena udara di tepi pantai dingiiin.
Baca: Review Elenor's Home Eyckman, Bandung.
Villa Monalisa Stabas di malam hari. |
Untuk tamu disediakan sabun, pasta gigi, dan sikat gigi tapi tidak ada handuk dan fasilitas air hangat. Di kamar kami ACnya kurang dingin jadi ada tambahan kipas besar. Tapi di malam hari toh dimatikan juga karena udara di tepi pantai dingiiin.
Baca: Review Elenor's Home Eyckman, Bandung.
Di pagi hari tamu bisa sarapan di semacam 'rumah induk'. Di sini ada beberapa meja bundar plus kursi seperti layaknya tempat makan di penginapan atau hotel. Saat itu kami dapat pilihan menu berupa nasi, telur dadar, dan ikan potong goreng.
Selain itu ada dua jenis masakan berkuah santan, yang satu isinya jengkol dan yang satu kacang merah. I'm not a jengkol eater so I skipped it ha ha. Selain itu sedang nggak pengen makan yang bersantan.
Yang di belakang mobil itu tempat makannya. |
Selain itu ada dua jenis masakan berkuah santan, yang satu isinya jengkol dan yang satu kacang merah. I'm not a jengkol eater so I skipped it ha ha. Selain itu sedang nggak pengen makan yang bersantan.
Rebahan di kamar. |
Untuk minumanya ada teh, kopi, dan air mineral. Nggak hanya itu, ada juga buah melon dan kue tradisional. Buat saya dan anak-anak sih asal ada nasi dan telur dadar, urusan makan itu aman he he.
Rate saat menginap di sini di momen libur Idul Fitri adalah Rp 500.000/malam, soalnya musim ramai sih ya. Di hari biasa mungkin ratenya bisa lebih murah. Untuk pemesanan kamar bisa menghubungi nomor +62 813-8004-8000 (Bpk Arif).
Rate saat menginap di sini di momen libur Idul Fitri adalah Rp 500.000/malam, soalnya musim ramai sih ya. Di hari biasa mungkin ratenya bisa lebih murah. Untuk pemesanan kamar bisa menghubungi nomor +62 813-8004-8000 (Bpk Arif).
Pantai di belakang Villa Monalisa Stabas. |
Cottage Labuhan Jukung
Cottage dengan 4 kamar ini dikelola Dinas Pariwisata Pesisir Barat. Bentuknya seperti rumah panggung jadi untuk menuju ke kamar kita harus menaiki tangga. Sesuai namanya tempat ini terletak di area Pantai Labuhan Jukung. Untuk masuk ke area ini kita membayar Rp 10.000 untuk satu kendaraan. Nggak hanya yang mau menginap saja, tapi yang mau main-main di pantai ini asal bayar tiket bisa masuk. Jadi di area sekitar cottage memang lebih ramai.
Cottage di Labuhan Jukung. |
Kamarnya nggak begitu besar mungkin sekitar 3x2,5 meter dengan kamar mandi di dalam. Di dalam kamar ada tempat tidur, TV, dan AC. Itu aja? Sebenarnya ada meja kecil dan kursi juga tapi 1 meja dipindah ke kamar Eyangkung dan kursi diletakkan di luar.
Baca: Review Hotel Buah Sinuan Lambang.
ACnya dingin tapi lagi-lagi di malam hari kami matikan. Kamar mandi dengan kloset duduk, ada wastafel, ember besar, dan gayung. Tidak ada fasilitas air hangat, handuk, sabun, atau toiletries lain.
Baca: Review Hotel Buah Sinuan Lambang.
Bisa langsung main di pantai. |
ACnya dingin tapi lagi-lagi di malam hari kami matikan. Kamar mandi dengan kloset duduk, ada wastafel, ember besar, dan gayung. Tidak ada fasilitas air hangat, handuk, sabun, atau toiletries lain.
Ngemil dulu ah. |
Tepat di sebelah cottage ada warung kecil, yang berjualan adalah penjaga cottage ini. Jadi kalau mau beli teh, kopi, air kelapa muda, atau mie instan ya dekat. Di depan cottage ada beberapa pondokan yang malam itu dipakai tidur anggota komunitas motor. Apa nggak kedinginan yak? Ha ha.
Meski kawasan pantainya ramai tapi cukup aman parkir kendaraan (mobil) di depan cottage. Rate menginap di sini Rp 300.000/malam untuk setiap kamarnya. Untuk pemesanan kamar kita bisa menghubungi nomor +62 822-8117-5509 (Bpk Eko).
Meski kawasan pantainya ramai tapi cukup aman parkir kendaraan (mobil) di depan cottage. Rate menginap di sini Rp 300.000/malam untuk setiap kamarnya. Untuk pemesanan kamar kita bisa menghubungi nomor +62 822-8117-5509 (Bpk Eko).
Pantai di Pesisir Barat Lampung
Pesisir Barat Lampung obviously paling terkenal dengan wisata pantainya. Selain pantai di belakang cottage Villa Monalisa Stabas, kami juga main-main di Pantai Mandiri dan Pantai Labuhan Jukung. Di Pantai Mandiri Pesisir Barat kami hanya numpang piknik makan siang. Rayyaan sempat main air juga dengan kakak-kakaknya.
Sunrise di belakang Villa Monalisa Stabas. |
Baru pertama kali ke pantai nih. |
Enaknya main air di pagi hari. |
Di sini pantainya lebih bersih dalam arti nggak terlalu banyak kerang dan teman-temannya yang terbawa ombak ke tepi pantai. Tapi pasirnya ada yang seperti mengandung pasir besi. Sayangnya sih kelupaan ambil sejumput untuk mengetesnya dengan magnet he he.
Baca: Main Air di Pantai Mutun Pulau Tembikil, Lampung.
Baca: Main Air di Pantai Mutun Pulau Tembikil, Lampung.
Di Pantai Mandiri ombaknya lebih besar. Jadi jangan nyemplung ya. |
Setelah makan siang. |
Onti dan Nadine. |
Pantai berikutnya yang kami datangi adalah Pantai Labuhan Jukung Pesisir Barat. Di atas sudah saya ceritakan sedikit ya tentang pantai ini. Di sini banyak penjual makanan dan ada juga penjual baju serta mainan. Saat kami berkunjung pantai ini ramai sekali. Selain karena memang musim liburan dan banyak pengunjung dari daerah lain sepertinya warga sekitar juga sering berkunjung kemari.
Di Pantai Labuhan Jukung. |
Suasana sore hari. |
Banyak jajanan! |
Karena cottage tempat kami menginap terletak di kawasan ini jadi enak deh kalau mau cari jajanan he he. Sayangnya nih ya sebagian pedagang dan pengunjung seperti lupa kalau sampah itu harus dibuang di tempatnya. Jadi yah ada bekas bungkus makanan yang berceceran di pantai.
Baca: Jalan-Jalan ke Pantai Sari Ringgung, Lampung.
Sayang banget yah. Mungkin faktor banyaknya pengunjung saat liburan tapi please deh orang-orang sudah pada praktek zero waste kok kita mau buang sampah ke tong sampah aja kok susah banget.
Baca: Jalan-Jalan ke Pantai Sari Ringgung, Lampung.
Tersapu ombaaaak! |
Sayang banget yah. Mungkin faktor banyaknya pengunjung saat liburan tapi please deh orang-orang sudah pada praktek zero waste kok kita mau buang sampah ke tong sampah aja kok susah banget.
Meski begitu saya suka setiap pantai yang kami datangi. Di pantai di belakang Villa Monalisa Stabas saya sempat memotret sunrise yang cantik banget sementara di Labuhan Jukung saya bisa memotret sunset. Anak-anak juga seneng bisa main pasir dan main air meski cuma di tepian. Sempat melihat beberapa peselancar juga. Keren banget.
Oleh-oleh Khas Pesisir Barat Lampung
Kata teman saya nih ada beberapa oleh-oleh khas Pesisir Barat Lampung seperti bakso ikan tuhukxs, kacang tujin, kue tat, dan gurita. Hah, gurita?? Seriously ha ha. Tapi karena mikirnya kapan-kapan pengen ke sini lagi jadi kami cuma beli oleh-oleh bakso ikan tuhuk aja. Pas banget tempat belinya nggak jauh dari pintu masuk ke Labuhan Jukung yaitu Bakso Ikan 2 Samudra.
Baca: Tips Membeli Oleh-Oleh Saat Traveling.
Baca: Tips Membeli Oleh-Oleh Saat Traveling.
Cuma sempat foto bakso yang tersisa ha ha. |
Harga bakso ikan tuhuk adalah Rp 100.000 per kilo tapi kita bisa minta dikemas per 500 gram dan tiap kemasan sudah ada bumbunya. Jadi kita tinggal merebusnya dan menambahkan bumbu dan bahan lain misalnya mie, bawang goreng, daun bawang, dan sambal.
Tapi bakso dan kuahnya saja sudah enak banget. Saran saya sih nggak perlu masukkan semua bumbunya supaya kuahnya nggak terlalu asin. Kalau yang di bawah ini foto bakso ikan tusuk yang saya beli di Labuhan Jukung. Oh iya, ngomong-ngomong soal ada juga nih rekan blogger saya yang menulis tentang oleh-oleh tapi daerah Tuban. Yang mau berkunjung ke sana bisa mampir cari referensi ke tulisan Oleh-Oleh Khas Tuban Apa Saja Ya? by Mbak Nur Rochma.
Tapi bakso dan kuahnya saja sudah enak banget. Saran saya sih nggak perlu masukkan semua bumbunya supaya kuahnya nggak terlalu asin. Kalau yang di bawah ini foto bakso ikan tusuk yang saya beli di Labuhan Jukung. Oh iya, ngomong-ngomong soal ada juga nih rekan blogger saya yang menulis tentang oleh-oleh tapi daerah Tuban. Yang mau berkunjung ke sana bisa mampir cari referensi ke tulisan Oleh-Oleh Khas Tuban Apa Saja Ya? by Mbak Nur Rochma.
Bakso ikan tusuk. |
Perjalanan Pulang ke Bandar Lampung
Kami berangkat kira-kira jam 11, awalnya sempat ingin mampir dan berfoto di Pantai Tanjung Setia tapi akhirnya memutuskan untuk terus jalan. Soalnya nggak mau kemalaman di Bukit Barisan. Kami juga nggak berhenti di Masjid Imaduddin di Semaka tapi di masjid lain di daerah Wonosobo, Tanggamus.
Jam tiga sore berhenti untuk makan siang yang kesorean di Kotaagung, saya lupa nama tempatnya tapi sop ayam kampungnya enak banget. Sholat maghrib di Wates dan kira-kira jam 8 malam sampai di Bandar Lampung alhamdulillah dengan sehat dan selamat.
Liburan singkat ke Krui, Pesisir Barat, Lampung |
Jam tiga sore berhenti untuk makan siang yang kesorean di Kotaagung, saya lupa nama tempatnya tapi sop ayam kampungnya enak banget. Sholat maghrib di Wates dan kira-kira jam 8 malam sampai di Bandar Lampung alhamdulillah dengan sehat dan selamat.
Lampung banyak banget pantai-pantainya yang bagus.
ReplyDeleteBanyak banget ^_^
Deletesaya waktu itu ke krui, camping di pantainya sih semalam sebelum besoknya nyebrang ke pulau Pisang. angin di pantai krui emang kenceng-kenceng banget yaa.. tapi oke buat sunset-an di krui.
ReplyDeleteIya Mbak. Jangankan yang camping, yang di dalam cottage aja merasakan anginnya dingin banget he he
DeleteKemarin ke Lampung ke Kalianda aja tuch mba nginepnya pun di rumah saudara ngubek pantai aja gk kemana2
ReplyDeleteDi Kalianda juga banyak yang bagus pantainya ^_^
DeleteBaru baca ini jadi pingin langsung main ke Pesisir Barat.. 😁 Aku belum pernah nih ke Lampung, mba.. Bagus jugaa pantai-pantai di sana.. Penginapannya juga oke, harganya juga cukup masuk kantong.. Next time kalo ada rencana ke Lampung mau masukin Krui jadi salah satu destinasinya,aah..
ReplyDeleteIya Mbak, di sini banyak pantai bagus. Misalya dari Jakarta & sekitarnya, tinggal ke Merak, nyebrang, trus dari Bakauheni bisa ke Kalianda, banyak pantai bagus juga di sana
DeleteBakso ikan tusuknya menggoda iman, suamiku yg kemarenan ngajakin naik motor ke lampung, tapi akunya malah keburu hamil. Pantainya indah2 yaa.
ReplyDeleteBetul Mbak, banyak banget pantai di sini
DeleteDimana ya mba pantai yang nggak indah hehe, semoga ada rejekinya bisa ke Pesisir Barat Lampung juga. Aamiin.
ReplyDeleteBetul Mbak, asal dijaga kebersihannya saya rasa setiap pantai itu indah ya
Deleteudah lama juga gak liburan bareng keluarga, boleh contek itenarary-nya yah mbak kalau mau ke pesisir lampung barat
ReplyDeleteSilakan Mbak :)
Deletekalo ke way kambas darisini jauh gak sih? sama teluk kiluan? aku taunya wisata lampung cuma 2 itu, hehee
ReplyDeletesaya punya sahabat dekat di Lmapung. Pingin banget berkunjung kesana. Sampai saat ini belum kesampaian. Semoga suatu saat bisa kesana. Aamiin. Btw, makasih, mbak. bisa sebagai referesni kalau mau ke Lampung
ReplyDeletesaya punya sahabat dekat di Lmapung. Pingin banget berkunjung kesana. Sampai saat ini belum kesampaian. Semoga suatu saat bisa kesana. Aamiin. Btw, makasih, mbak. bisa sebagai referesni kalau mau ke Lampung
ReplyDeleteWaaaah, tertarik banget saya dengan Villa Monalisa Stabas Mbaaa.... Langsung menghadap pantai, pasti malam hari bobonya ditemani suara debur ombak yaaa....
ReplyDeleteBakso ikan tusuk yg dibakar menggoda bgd mbk heni, asapnya ngebul gitu, aromanya pasti cucok, ditambah lagi makannya di situ, beuughhh, makin bahagia *hahay
ReplyDeleteWah komplit nih, bisa jadi panduan saat ke Lampung nanti..kebetulan aku punya Saudara juga di sana..
ReplyDeletebener juga ga usah dingin-dingin juga acnya lha angin pantai itu udah adem bangt
ReplyDeleteBelum pernah ke Lampung nih, pengin juga ke sana liat pantainya yang indah-indah itu, apalagi pas sunset.
ReplyDeleteDi Krui itu banyak wisatwan yang berselancar ya? Wah sayang banget aku belum pernah ke sana
ReplyDeleteSunblock buat anak yang bagus apa ya, Mbak. Hehehee wajib banget kan baea sunblock buat main ke Lampung yang banyak banget panyainya itu
ReplyDeleteAiihh kumplit banget ini mbaak.
ReplyDeleteAku tu pengin ke Lampung, penasaran sama Kota kelahirannya mamaku.
Tapi masih belum pede nyebrang ke pulau sana. Masih harus nyari banyak info buat memberanikan diri, apalagi sekarang ada bayik.
Jadi bisa ngumpulin dana + cari2 info lebih banyak lagi.
Blogpost ini aku bookmark aahh 😉
Aaaah pantai. Bakalan tenang dan senang ada di sana. Dan saya suka foto perahunya.
ReplyDeleteBaru aja kemaren liat postingan Mbak Indah yang ke Lampung, sekarang baca postingan Mbak Heni tentang Lampung juga, pantainya pula. Huuaaahhh makin pengin ke Lampung jadinyaaa.
ReplyDeleteNgiler dengan bakso ikan tusuknya Mbak. Jadi pengen juga ke Krui lo Kapan ya bisa kesana ngajak keluar
ReplyDeleteWow safari pantai nih ceritanya
ReplyDeleteAku belum sempat mbaaa ke Pesisir Barat. Dan memang cantik yaaa mba. Semoga bisa segera main ke sini! Cakeeep
ReplyDeletegimana yah rasanya bakso ikan tusuk yang dibakar. saya salfoknya sama doi mbak... fi Makassar ada nggak yah?
ReplyDeleteWhaaa pasir putih.. ombaknya juga tenang ya mba, cocok banget buat anak2. Kalau dibjogja sini ombak2 ganas2 :))
ReplyDeleteVillanya cantik banget kayak rumah pohon. Seolah menyatu dgn alam ya.
ReplyDeleteAku lewat Lampung Timur waktu jalan darat menuju Pekanbaru. Sayangnya nggak bisa mampir dolan, meski tahu banyak pantai cakep di sana
ReplyDeletePantainya bersih dan sepi ya..asyik jadinya buat liburan krn serasa pantai pribadi
ReplyDeletePantainya cantik. Kalau liburan keluarga enak tuh ke pantai. Anak2 bisa main air sepuasnya
ReplyDeleteAku pun lama nih ga liburan keluarga sejak hamil. Padahal penting ya buat kebersamaan keluarga
ReplyDeleteSudah lama ga main ke pantai jadi kangen. Kangen debur ombak dan suasana pantai
ReplyDeleteHuwaaa...pantainya bagus bangeet. Pemandangan sekitar cottage juga asri yaaaa
ReplyDeletePenasaran sama Lampung. Pengin bisa sampai sana, suatu saat. Pantainya di pulau yg berbeda pasti berbeda juga ya mba.
ReplyDeleteSukses mbaa. Sukses bikin pengen balik ke Pesisir Barat lagi. Yaampun kacang tujin aku kangen.. Hahaha.
ReplyDeleteBtw. Rayyan kalo bujang nanti main ke Pulau Pisang ya. bareng bibi nopi juga boleh *modus
Pantainya bersih2 ya mbak..bikin mupeng. Itu penginapan Monalisanya antik gitu yaa..
ReplyDeletesekian tahun di lampung, belum pernah ke liwa euyy.. padahal yg dari luar negeri aja berkunjung dimari yah xixixi. btw sunblock untuk anaknya pake merk apa mb?
ReplyDeleteWhehhee...senang sekali habis liburan.
ReplyDeleteRasanya sampai rumah pasti fresh.
Anak-anak pun banyak bercerita.
Uuuwuw...need vitamin sea.
Udah lama banget gak ke pantai yang berpasir dna main2 kyk gtu. Paling banter ke Ancol liat laut dr pinggirannya. Pesisir Barat Lampung ini apakah pantainya udah dekat yang ke arah Jawa mbak? Vilanya kyknya nyaman banget ya buat diinapi :D
ReplyDeleteCemilan tuh palingan penting buat aku.
ReplyDeleteDuh perjalanan jauh, jarang ada tempat makan bisa2 badmood dan gak fokus krn perut keroncongan :(
Kalau di padang ada namanya kabupaten pesisir selatan di lampung adanya pesisir barat yak. Pasti ombaknya cantik ya kl bisa surfing. Dibatam banyak pantai tp ga ada ombak
ReplyDeleteAku belum pernah ke Lampung nih mbaa..kapan hari diajakin teman2 ke sana tapi sayang banget belum bisa cuti. Alam Lampung luar biasa cantik.
ReplyDeletesuami saya kampung halamannya di lampung, tapi belum pernah diajak jalan jalan ke sini mbak. nanti saya minta ah sama dia diajak ke sini hehhe bagus ya pemandangannya :-)
ReplyDeletePantainya di Lampung bagus2 ya mbak.... Vilanya juga nyaman baget itu kayaknya 😍😍😍
ReplyDeleteTemen-temen yang kangen Bakso Ikan Krui . . . ?
ReplyDeleteKhusus di Tanah Jawa sudah ada agen nya / distributor FROZEN Bakso Ikan Tuhuk dan Tahu Bakso Ikan merk 2 Samudra didatangkan langsung dari Krui Pesisir Barat Lampung
Free ongkir Tangerang Selatan, kota lain siap dikirim dg paket paxeL
WA : 081328484289
👍👍👍👍