Heni Puspita

Saat Razqa berusia dua tahun, Papanya berjanji membelikan sepeda roda tiga. Lho kan sudah punya sepeda roda tiga bekas kakak, ngapain beli lagi? Iya, tapi sepeda itu kan ditinggal di rumah Eyang, untuk dimainkan di sana. Kalau di rumah yang ada cuma sepeda kakak.

Kasian lho seringkali Razqa cuma bisa memandangi kakak dan anak-anak tetangga yang nyore sambil bermain sepeda. “Ya nggak apa-apa deh, Ma. Biar aja beli sepeda baru untuk Razqa. Kasian juga kalau apa-apa bekas kakak semua.” Hi hi, iya ya dan mumpung pas momennya Razqa ulang tahun, jadi yuk mampir ke toko sepeda dan membeli sepeda roda tiga untuk Razqa.

Saat saya menutup mata dan membayangkan masa kecil saya, hal pertama yang terlintas adalah bermain bersama para sepupu di rumah mbah kakung. Apa saja yang kami kerjakan? Bermain sepeda, masak-masakan, menangkap ikan, kejar-kejaran, dan masih banyak lagi. 

Di rumahpun saya juga sering bermain dengan tetangga yang sebaya. Dulu di sekitar rumah saya banyak kebun dan pabrik batu bata. Ya itulah taman bermain saya dan teman-teman. Meski aslinya saya tipe anak yang cenderung kalem, tapi tetap saja bermain di luar selalu jadi hal yang menyenangkan. 

Alhamdulillah bulan ini tepatnya tanggal 22 Desember insyaa Allah Razqa akan berusia 2 tahun. Sebagai ibu tentu saja saya berharap supaya Razqa bisa tumbuh menjadi anak yang soleh, sehat, cerdas, kuat, ceria, bahagia, dan kelak menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.

Terharu dan bahagia rasanya, tidak terasa si imut ini sebentar lagi akan bertambah usianya. Di usia 3 bulan Razqa sudah ditinggal Eyangnya berpulang. Pada waktu yang bersamaan Eyangnya yang lain terkena stroke dan tidak lama kemudian kakak Rayyaan mengalami kecelakaan. Di saat-saat yang sulit bagi keluarga kami, Razqa yang masih bayi luar biasa pengertian dan sabarnya. 

Ada kalanya saya merasa tidak memberi perhatiannya untuknya. Tapi alhamdulillah Razqa jarang sekali rewel. Seringkali bahkan Razqa menjadi penghibur hati saya dengan tingkahnya yang lucu dan menggemaskan.

Ingat nggak Mom saat pertama kali melihat dan menyentuh si kecil yang baru lahir? Terharu sekaligus gemas ya. Selain imut-imut, bayi kulitnya halus dan lembut membuat kita selalu ingin memeluk mereka. Sayapun merasa seperti itu saat Rayyaan dan Razqa lahir.

Sayangnya perubahan cuaca pernah membuat kulit Rayyaan kering dan kasar saat ia masih 10 bulan. Nggak hanya itu, Rayyaan juga pernah terkena ruam popok. Kulit di lipatan pahanya jadi merah dan terlihat sangat sensitif. Berkaca dari pengalaman, saya ingin lebih ekstra menjaga kulit anak-anak terutama Razqa yang masih bayi.

Cegah Gigitan Nyamuk dengan Lotion Anti Nyamuk yang Aman untuk Bayi

"Kelambunya sudah ditutup belum?" 

Setiap malam nggak bosan-bosannya Eyang dan Akungnya duo R mengecek apakah cucu-cucunya aman dari gigitan nyamuk. Jumlah nyamuk yang mampir ke rumah sih nggak banyak-banyak banget. Tapi tetaplah ya biar cuma seekor dua ekor, baru nempel sebentar di kulit sudah bikin gatal. 

Tebak siapa yang paling jadi favorit para nyamuk? Baby Razqa! Arrrrgh!!!

Nyamuk baru nempel sebentar aja kulitnya sudah langsung merah. Makanya kalau tidur wajib deh pakai kelambu baik siang maupun malam. Kalau malam kami memasang kelambu gantung ukuran besar. Kalau siang Razqa tidur dengan kelambu tenda ukuran kecil.

Tidur Nyenyak dengan Clodi Little Hippo

Alhamdulillah baby Razqa usianya sudah lebih dari 50 hari. Makin hari makin seru deh di rumah. Dengan kehadiran seorang bayi berarti semakin banyak juga tantangan untuk Mamanya dalam mengurus rumah tangga, salah satunya dalam hal mengelola keuangan. Kebutuhan apa coba yang biasanya bertambah kalau ada bayi? Yak benar, yaitu kebutuhan membeli popok he he.