Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Foto Produk: Dimsum Bakulan Madam


Apa ada penggemar dimsum di sini? Dimsum adalah salah satu makanan khas Tiongkok yang banyak disukai di Indonesia. Menurut sejarah, dimsum mulai dikenal di Jalur Sutra atau Silk Road. Jalur ini merupakan jalur perdagangan internasional kuno yang berasal dari peradaban Tiongkok dan menghubungkan daerah Barat dan Timur. Dimsum mulai dikenal saat penginapan dan kedai teh bermunculan di sepanjang Jalur Sutra untuk melayani para pedagang dan pelancong. 

Baca juga: Cara Memotret Coffee Drip.

Dimsum juga erat kaitannya dengan tradisi minum teh di Tiongkok. Pada akhir Dinasti Tang yang berlangsung dari 618 hingga 907 Masehi, ada banyak catatan dari pada pedagang asing dan pelancong tentang dimsum yang disajikan saat acara minum teh yang disebut dengan yum cha. Kini selain disajikan sebagai teman minum teh, dimsum juga kerap dihidangkan sebagai menu sarapan atau camilan di siang hari. 

Baca juga: (Foto Produk) Gudeg Ria, Sajikan Kuliner Jojga di Bandar Lampung

Ternyata dimsum itu ada banyak jenisnya lho. Beberapa yang populer di Indonesia antara lain adalah siu mai (siomai), har gao (hakau), bao zi (bakpao), mantou (mantau), chun juan (lumpia), dan wan ton. Salah satu dimsum yang banyak dijual adalah siu mai/siomai. Siu mai umumnya berbentuk bundar dan disajikan dalam keranjang kukus dari bambu. Makanan ini terbuat dari daging cincang yang dibungkus dengan kulit tipis terbuat dari tepung gandum. 



Kalau di Indonesia siomai mungkin lebih identik dengan siomai Bandung yang disajikan dengan bumbu kacang ya. Sementara kalau dimsum ya kebanyakan berupa siu mai/siomai inilah yang dijual. Kalau dalam resep masakan Tiongkok siu mai ini terbuat dari daging babi cincang.

Karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim jadi dimsum siu mai yang dijual terbuat dari daging ayam atau campuran ayam dan udang. Di bagian atasnya juga sering diberi taburan berupa parutan wortel.

Baca juga: (Foto Produk) Bibah Burger.

Selain itu ada juga siu mai yang diberi topping keju dan jamur. Seperti dimsum varian sui mai yang dibuat oleh Bakulan Madam ini. Kalau siu mai biasanya dimakan dengan cuka atau kecap asin, di Indonesia dimsum siu mai sering disajikan dengan saus dimsum yang mirip saus sambal namun teksturnya lebih encer.



Sebelumnya saya juga pernah memotret dimsum siu mainya Bakulan Madam. Tapi foto pertama menggunakan konsep yang lebih polos dan sederhana. Foto kedua saya menggunakan konsep camilan minum teh. Siu mainya saya letakkan dalam sebuah piring yang bagian tengahnya berwarna cokelat dan pinggirannya kehijauan. Di atas siu mainya saya letakkan daun parsley sebagai hiasan.

Diameter piring ini tidak besar. Kalau tidak salah sekitar 18-20 cm. Untuk memotret makanan saya malah lebih suka menggunakan piring yang tidak begitu besar. Ini karena lebih mudah menata makanan dalam piring yang tidak begitu besar dan piring juga tidak terlihat kosong. Tapi ya pemilihan ukuran alas makan ini juga sesuai kebutuhan ya. 

Properti lain yang saya gunakan adalah poci teh berwarna hijau lengkap dengan cangkirnya. Ada juga wadah untuk sausnya. Tak ketinggalan ada sumpit dan di foto lain meski masih dengan konsep yang sama, ada wadah kukusan dimsum dari bambu. Alas fotonya sendiri berwarna putih. Tapi tidak putih polos ya. Ada variasi warna abu-abunya. Alas foto yang must have deh kalau buat saya. 



Untuk backgroundnya saya gunakan dua jenis secara bergantian. Ada yang berupa background bambu warna putih. Ada juga yang berupa jendela bolong dan di belakangnya lagi saya letakkan tanaman berdaun hijau. Supaya kesannya seperti minum teh dan makan dimsum di meja di samping jendela he he. 

Oh iya background bambu dan jendelanya itu di kedua sisinya warnanya berbeda ya. Di satu sisi berwarna putih dan di sisi lain berwarna cokelat. Di toko online yang menjual aneka properti foto sih yang seperti ini memang biasa dijual. Alas fotopun begitu, jadi warnanya beda dan bisa dipakai bolak-balik. 

Baca juga: (Foto Produk) Sehati Aqiqah Lampung.

Untuk pencahayaannya ya seperti biasa, pakai lampu kesayangan si Godox SL 60W. Enaknya pakai continuous light, karena lampunya on terus jadi saat styling bisa lebih mudah mengetahui, kekuatan lampunya sudah pas belum ya. Tapi kalau dengan flash, cahayanya bisa lebih cetar sih. Tapi ya nabung dulu ya supaya bisa beli perlengkapan tambahan seperti flash dan lain-lain he he.



Oh iya, foto siu mai ini saya ambil dengan kamera Canon 200D. Tapi ada juga foto yang menggunakan kamera ponsel Huawei Nova 3i. Karena saya ingin mengambil foto flat lay, paling enak memang pakai kamera ponsel. Kalau mau pakai kamera DSLR? Ya pakai tripod yang bisa flat lay atau ya naik kursi sajalah ha ha, perjuangan Kang Foto. 

Buat teman-teman yang ingin mencicipi Dimsum Bakulan Madam, silakan cek Instagram https://www.instagram.com/bakulan.madam/ ya. Dimsumnya empuk, sausnya enak, dan insyaa Allah terbuat dari bahan-bahan yang halal. Jadi jangan lupa gercep kalau Madam sudah pasang status dimsumnya ready, karena biasanya nggak lama kemudian langsung sold out he he.

Sumber:

https://vocasia.id/blog/jenis-jenis-dimsum/

https://id.wikipedia.org/wiki/Siomai

https://id.wikipedia.org/wiki/Dimsum

https://www.myrecipes.com/extracrispy/dim-sum-is-the-original-brunch

Comments

  1. Segala macam jenis dimsum aku tuh doyan 😄. Mau toppingnya apaan juga hayuk aja asal bukan dari pork. Makanya kalo ke resto Chinese, paling seneng kalo mereka punya banyak varian dimsum termasuk yang xiau long Bao 😍.

    Tapi utk saus, aku cendrung LBH suka saus original yg sering disajikan di Chinese resto drpd saus sambel merah biasa.

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top