Perjalanan saya dan teman-teman di Kelas Bunda Cekatan, Institut Ibu Profesional sudah sampai ke fase Ulat Tahap Ketiga. Kalau biasanya saya mengumpulkan tugas lewat Google Document, kali ini saya langsung menuliskannya di blog. Beberapa tugas terdahulu sudah ada yang saya tulis kembali di sini. Sisanya insyaa Allah menyusul. Sekarang saya ingin bercerita dulu tentang apa sih yang dilakukan para mahasiswi Bunda Cekatan di tahap ini.
Minggu ini saya berkenalan dengan teman-teman yang juga memiliki minat mempelajari Talents Mapping. Jadi kami berkumpul dalam sebuah grup atau yang di kelas ini disebut sebagai keluarga. Tapi kami diminta untuk memilih satu topik saja dulu sebagai MAKANAN UTAMA.
Salah satunya supaya tidak terjebak dalam tsunami informasi. Kalau boleh memilih dua saja, pasti deh saya nimbung ke keluarga fotografi he he. Namun dengan berbagai pertimbangan, saya putuskan yang lebih urgent adalah belajar tentang Talents Mapping.
PERKENALAN ANGGOTA
Awalnya kami diajak berkenalan dulu oleh Kepala Keluarga Talents Mapping yaitu Mbak Rima Melanie, seorang TM Practicioner. Ini nih isi perkenalan saya (plus sedikit tambahan):
1. Alasan dan tujuan yang ingin dicapai dengan memilih TM sebagai makanan utama?
Karena perkenalan pertama dengan TM membantu saya menyadari tentang bakat saya dan membuat saya lebih yakin menjalani bidang yang saya sukai. Terlebih karena di bidang itulah saya menemukan 4Enya. Dua bidang tersebut adalah Blogging dan Fotografi.
Selain itu saya makin meyakini bahwa tidak ada anak yang tidak punya bakat. Hanya saja orang tua perlu mengajak anak bereksplorasi mencoba berbagai kegiatan serta mengamati dan memetakan bakat anaknya.
Tujuan yang ingin dicapai tentu saja supaya bisa lebih memahami cara memetakan bakat dan minat Rayyaan dan Razqa. Selain itu saya juga ingin belajar bagaimana menyelaraskan bakat saya dan suami.
Baca: Jangan Lupa Bahagia, Mama.
Baca: Jangan Lupa Bahagia, Mama.
2. Apa yang ingin dipelajari dari TM karena cakupannya luas?
Terutama ingin mempelajari Pandu 45 sebagai panduan eksplorasi kegiatan untuk anak yang berbasis Talents Mapping.
3. Punya pengalaman apa seputar TM?
Baru sebatas mengisi kuisioner di temubakat.com saat mengikuti Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional. Selain itu pernah mengikuti proyek Ruang Berkarya Ibu 2 yang basisnya juga Talents Mapping. Di blog www.ourhappyproject.com saya juga menulis tentang kegiatan anak dan belajar mengamati serta memetakan kekuatan apa yang muncul dari anak melakukan kegiatan tersebut.
Assesment Talents Mapping yang saya ikuti di Kelas Matrikulasi https://www.temubakat.com/id/index.php/main/disp/tes (hanya untuk yang sudah berusia min 15-16 tahun ke atas ya, di bawah itu waktunya memperkaya kegiatan).
Assesment Talents Mapping yang saya ikuti di Kelas Matrikulasi https://www.temubakat.com/id/index.php/main/disp/tes (hanya untuk yang sudah berusia min 15-16 tahun ke atas ya, di bawah itu waktunya memperkaya kegiatan).
4. Workshop atau pelatihan TM yang pernah diikuti?
Mini workshop Talents Mapping untuk wali murid di Sekolah Alam Lampung, yang diisi oleh Ibu Hesti Mardai.
Nah untuk perwakilan yang manggung dari keluarga kami adalah Mbak Sri Wahyuningrum atau Mbak Ningrum dari regional Sulawesi (Makassar). Mbak Ningrum ini Fasilitator Kelas Bunda Sayang 5 dan pernah mengisi sharing parenting tentang Talents Mapping. Bahkan Mbak Ningrum juga bersedia dijapri kalau ada yang minta bantuan membaca hasil assesment ST
Kembali ke diskusi keluarga kami ya. Setelah perkenalan bisa disimpulkan bahwa ada tiga kelompok ulat di keluarga Talents Mapping:
1. Ulat yang ingin belajar TM dari dasar.
2. Ulat yang fokus pada TM for parenting dan Pandu 45.
TALENTS MAPPING - BASIC
Di keluarga kami ada juga bahasan tentang TM dari dasar, yang dipandu oleh Mbak Ningrum. Menurut Abah Rama penemu Talents Mapping, BAKAT adalah sifat (personality) yang produktif. Dikatakan produktif apabila dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menghasilkan sesuatu. Sifat lain yang tidak ada hubungannnya dengan produktivitas berarti tidak masuk dalam arti bakat.
Personality adalah cerminan siapa kita sesungguhnya yang membuat kita unik, memiliki ciri potensi otentik berupa kelebihan dan kekurangan. Personality yang produktif yang selanjutnya disebut BAKAT.
Talents Mapping is a personality assessment designed for describe positive pattern of tought, feeling, and behaving.
TALENTS MAPPING DAN MISI HIDUP
Kami juga sempat sharing mengenai Talents Mapping dan kaitannya dengan misi hidup. Bagaimana dengan misi hidup saya? Sederhana untuk dituliskan tapi menantang untuk dilakukan. Misi hidup saya adalah menggunakan minat dan bakat yang saya miliki untuk menebar manfaat karena Allah. Selain itu saya ingin membantu dan membimbing 2R menemukan bakat dan minat mereka, dan memanfaatkannya untuk tujuan serupa. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.
Baca: Mama Nggak Boleh Berhenti Belajar.
Baca: Mama Nggak Boleh Berhenti Belajar.
TALENTS MAPPING FOR PARENTING
Alhamdulillah ternyata banyak juga yang sudah menjadi praktisi, jadi bisa berbagi ilmu kepada teman lain sekaligus merefresh dan mengupgrade pengetahuannya. Terutama bagi teman-teman yang ingin mempelajari TM for parenting. Saya amati topik ini yang paling banyak jadi bahasan. Bisa dibilang yang membuat saya kepo itu ya serupa dengan teman-teman, misalnya:
1. Bagaimana sih cara mengembangkan aktivitas di Pandu 45?
2. Bagimana cara menstimulasi anak?
3. Apa saja contoh referensi sumber pembelajaran anak?
Asyiknya nih, ada oleh-oleh dari Mbak Inna yaitu berupa printable kegiatan yang bisa jadi pengembangan aktivitas Pandu 45. Bisa cek postingan Mbak Inna di link ini ya
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1955449654601578&id=100004096876205
Selain itu ada sharing yang kece banget dari Mbak Rima, ini poin-poinnya.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1955449654601578&id=100004096876205
Selain itu ada sharing yang kece banget dari Mbak Rima, ini poin-poinnya.
1. Mbak Rima jarang merancang kegiatan Pandu 45 dengan sengaja, biasanya sih menanyakan langsung ke anak tentang kegiatan apa yang ingin dilakukan plus alasannya.
2. Saat merekap kegiatan di akhir semester, Mbak Rima baru melihat kegiatan yang belum pernah dilakukan dan baru merancang kegiatan khusus.
3. Anak-anak Mbak Rima adalah homeschooler yang banyak bermain dan berkomunitas ke beragam tempat, bahkan bisa ikut kegiatan di beberapa sekolah dan lembaga pendidikan. Jadi banyak kesempatan mengenalkan ragam aktivitas. Misalnya lewat outing atau tour de talents.
Anggota keluarga kami yang lain yaitu Mbak Vita juga ikut membagikan pengalamannya seputar Talents Mapping untuk anak, ini dia tips yang saya dapat dari Mbak Vita:
1. Perkenalkan beragam aktivitas sejak anak masih kecil. Jangan dilarang, dihambat, atau dimatikan, tapi dibersamai. Dengan beragamnya aktivitas anak, bisa terbaca dan anak bisa merasakan mana yang 'gue banget'.
2. Sebelum memahami bakat anak, orang tua harus memahami dirinya dan bakatnya sendiri. Supaya lebih tenang saat menghadapi anak.
3. Ikuti kegiatan anak yang positif.
4. Mengenalkan magang dan backpacker ke anak sejak kecil tapi secara bertahap.
Baca: Sharing Session Merancang Program Backpacking untuk Anak.
Baca: Sharing Session Merancang Program Backpacking untuk Anak.
5. Siapkan adab anak sebelum magang. Baik anak, orang tua, serta pemilik tempat magang juga harus dipersiapkan.
Baca: Sharing Session Merancang Program Magang untuk Anak.
Baca: Sharing Session Merancang Program Magang untuk Anak.
6. Latih adab dan kemandirian anak dengan memberikan contoh atau teladan.
7. Belajar mendengarkan isi hati anak, menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Jangan memotong cerita anak, dengarkan hingga selesai baru diberi arahan dengan bahasa yang sesuai dan tanpa emosi.
8. Minta pada Allah untuk diberikan jalan sukses jalan yang benar, yaitu 17x sehari minimal lewat sholat.
TALENTS MAPPING FOR COUPLE
Mbak Rima juga sempat membagikan tulisan di blognya tentang TM for Couple. Wah ternyata mengetahui kekuatan dan kelemahan pasangan berdasarakan TM itu bermanfaat ya. Selain supaya lebih mengenal juga bisa bersinergi satu sama lain. Tidak mementingkan diri sendiri namun berpikir win win solution. Wah jadi ingin membaca lebih jauh lagi tentang TM for Couple ini.
Senang ya bertemu dengan keluarga suka satu ide, ikutan mau belajar mengenai MP ini. Makasih sharingnya, Mbk.
ReplyDeleteSenangnya ya belajar bersama dalam satu keluarga TM, banyak pembelajaran dan manfaat yang didapat.
ReplyDeleteBetul juga ya, orang tua harus memahami dirinya sendiri terlebih dahulu, baru kemudian memahami sang anak. Kadang diri sendiri aja masih suka bingung, minat dan bakat kita apa hehe. Makasih sharingnya mbak.
Setuju tuh kalau saat anak usia dini apapun bakat dan minta anak jangan dikekang orang tua. Justru orang tua mengarahkannya dan menyalurkan supaya anak bisa mengasah kemampuannya itu
ReplyDeleteMenarik ya jadi Mbak Heni bisa belajar lebih mendalam mengenai Talents Mapping. Orang tua memang sebaiknya menjadi orang yang pertama melihat potensi anak dan mengarahkannya ke arah yang tepat.
ReplyDeleteWow...cukup rumit juga menurut saya. Mungkin karena banyak materi yang dituliskan, mulai dari visi misi pribadi sampai ke anak.
ReplyDeleteJadi manusia yang unggul berkarakter memang perlu perjuangan lebih ya. Ga sekadar hidup aja.
wah baru tahu talent mapping buat parenting biasanya di kantor ya buat metain karyawan yang potensial atau ga yang nantinya ditraining biar bisa menduduki posisi tertentu :)
ReplyDeleteSeru banget mba, kalo aku tertarik untuk TM lebih untuk biar mengenali potensi diri dan untuk penerapan parenting kayanya bagus juga yaa buat anak-anak
ReplyDeleteAgak susah ya, ya benang merahnya pada TM ini mengajarkan kami sebagai orang tua untuk mengajarkan anak bertumbuh dan berkembang dengan baik. Sehingga potensi anak yg unik dapat terlihat
ReplyDeleteLewat Talent Mapping bisa belajar banyak ya buat menstimulasi anak juga supaya tumbuh kembangnya baik. Kalau anakku udah gede gini masih bisa gak sih ikutan TM?
ReplyDeleteoh ya kalau aku perhatikan anak home schooling itu banyak belajar di luar dengan berbagai pengalaman ya
MashaAllah bacaan bergizi banget ini buat para orangtua khususnya Ibu dalam mengetahui tumbuh kembang anak khususnya tentang potensi anak ya.. memang potensi anak itu harus ditemukan, ketika kita tau potensi anak, maka kita harus dampingi anak terus agar potensinya bisa lebih dimaksimalkan ya
ReplyDeleteTema pembelajaran di IIP keren2 ya. Bagus semua temanya. Sayang kalo ga gabung
ReplyDeleteWah, bagus banget ya ada TM untuk parenting. Jadi bisa terpetakan hal-hal penting untuk tumbuh kembang anak ya. Btw saya selalu kagum sama ibu-ibu di IIP. Cerdas semua sepertinya :)
ReplyDeletePastinya seru sekali ya Mbak berada di kelas Bunda Cekatan ini. Materi atau apa yang didapatkan juga semakin menarik ya. Saya sementara ini baru bergabung di IP,hehe
ReplyDelete