Apa kabarnya nih teman-teman semua. Sudah dua minggu nih nggak menyapa lewat blog ini. Ngomong-ngomong sudah setahun ya sejak pertama kali pandemi covid-19 menyebar ke Indonesia. Saya ingat banget deh, Maret tahun lalu warga Bandar Lampung tuh lagi heboh-hebohnya karena ada yang dinyatakan positif covid-19. Sejak kira-kira akhir Maret juga anak-anak mulai belajar di rumah sampai sekarang.
Kalau anak-anak di rumah, berarti ibunya lebih santai dong ya? Kan nggak harus antar jemput anak. Benarkah begitu ibu-ibu? He he. Pasti ibu-ibu banyak yang nggak setuju nih ya. Karena memang nyatanya kita jadi bertambah sibuk karena harus mendampingi anak belajar di rumah. Tidak hanya memastikan pendidikan anak tetap berjalan, ibu juga harus memastikan imunitas keluarga tetap terjaga sebagai ikhtiar mencegah penyakit. Tapi ibu tidak boleh lupa menjaga kesehatan diri sendiri dong ya. Kalau ibu sakit rasanya semua berantakan.
Setahun setelah pandemi bukan berarti kita bisa santai dan abai. Kan pandeminya masih ada. Meskipun alhamdulillah program vaksinasi sudah berjalan, tetap tidak boleh lupa dengan 5M, yaitu:
- Memakai masker dengan baik.
- Mencuci tangan dengan air mengalir.
- Menjaga jarak.
- Mengindari kerumunan.
- Membatasi mobilitas dan interaksi.
Jadi yang sudah divaksinpun tidak boleh cuek ya dengan 5M. Mari tetap saling melindungi dengan program vaksinasi dan 5M.
Minggu lalu saya mengikuti webinar dengan topik “Ibu Sigap Jaga Imunitas Keluarga”. Narasumber webinar ini adalah Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si. (Herbal) dan apt. Agie A. G. S.Farm yang disapa Ibu Inggrid dan Mas Agie.
Saat mengikuti webinar ini saya merasa dapat reminder nih tentang bahaya pandemi covid-19 dan jumlah kasusnya di Indonesia. Jangan lupa juga bahwa sudah banyak tenaga kesehatan yang gugur selama melawan pandemi covid-19. Selain itu, tidak semua rumah sakit siap jika terjadi lagi peningkatan jumlah pasien yang positif.
Bagaimana peran ibu di masa pandemi ini? Saya rasa tidak berlebihan ya kalau ibu disebut punya peran yang besar sekali. Misalnya mengingatkan anggota keluarga untuk menjalankan protokol kesehatan dan menjaga imunitas keluarga.
Apa sih imunitas atau sistem imun itu?
Sistem imun adalah semua mekanisme tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya dari luar tubuh maupun dalam tubuh sendiri.
Berbagai patogen seperti bakteri, virus, jamur, parasit yang berbahaya ditemukan di lingkungan hidup dan bisa masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit. Bila kuman patogen ini tidak disingkirkan tentu saja bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh bahkan bisa menimbulkan kematian.
Masuknya patogen ke dalam jaringan tubuh akan memicu respon sistem imun seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Bagaimana kalau sistem imun kita terganggu atau tidak bekerja dengan baik ya?
Nah pernah dengar yang namanya imunomodulator nggak? Sama saya juga baru dengar nih. Istilah apa itu ya?
Imunomodulator adalah zat atau substansi yang bisa memodifikasi respon imun, mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif, bisa mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu.
Beberapa contoh imunomodulator ditemukan dalam tanaman herbal. Kabar baiknya nih, ada tanaman herbal lokal Indonesia yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber imunomodulator. Wah apa saja nih contohnya? Misalnya Echinacea (Echinacea purpurea), Meniran (Phyllanthus niruri), Kunyit (Curcuma longa/Curcuma domestica), dan Daun kelor (Moringa oleifera).
Dari keempat contoh herbal tersebut, ada yang tidak boleh dikonsumsi untuk waktu jangka panjang yaitu meniran. Maksimal pemakaiannya hanya 8-16 minggu selama berturut-turut. Sementara meniran, kunyit, dan daun kelor aman dikonsumsi untuk jangka panjang.
Nah inilah ya pentingnya melakukan penelitian terhadap tanaman herbal. Ternyata tidak selamanya produk herbal itu pasti aman lho. Karena harus dipastikan dulu apa sih kandungannya, berapa dosis yang tepat, serta waktu pemakaiannya.
Banyak herbal Indonesia yang punya peranan sebagai imunomodulator yang dapat dikombinasikan untuk mendapatkan efek modulasi respon imun yang lebih optimal dengan tetap mengutamakan pertimbangan keamanan jangka panjang.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kombinasi imunomodulator herbal dari campuran meniran, kunyit, dan daun kelor memiliki sifat anti peradangan yang saling bersinergis. Selain itu, keunggulan lainnya adalah kunyit bisa memperbaiki sistem pencernaan dan daun kelor memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik.
Meniran, kunyit, dan daun kelor memang cukup mudah didapat. Tapi bagaimana ya kalau tidak setiap hari sempat mengolahnya? Apalagi kalau tidak paham komposisi yang pas. Ada cara yang lebih praktis tidak ya untuk bisa mengonsumsi dan mengambil manfaat ketiga herbal ini?
Imugard sebagai produk Imunomodulator Herbal
Ternyata sudah ada lho produk dengan ketiga herbal ini sebagai bahannya. Imugard adalah produk Deltomed yang mengkombinasikan meniran, kunyit, serta daun kelor untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Imugard ini diproses sesuai standar CPOTB.
CPOTB adalah petunjuk yang menyangkut aspek produksi dan pengendalian mutu obat tradisional yang meliputi seluruh rangkaian pembuatan obat tradisional yang bertujuan agar produk obat tradisional yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaan.
Bagaimana saran penggunaan Imugard?
- 1 kaplet setiap hari untuk menjaga daya tahan tubuh.
- 2 kaplet saat kondisi tubuh dirasa sedang turun atau drop sampai membaik, lalu lanjutkan dengan 1 kaplet setiap hari.
- Imugard dapat diminum anak di atas 12 tahun, dewasa, dan lansia.
- Aman digunakan atau dikonsumsi jangka panjang.
Bagaimana dengan harganya? Ternyata terjangkau lho. Kisaran harganya Rp 30.000 – 35.000 per papan. Per papan isinya 10 kaplet. Ada juga kemasan 1 box yang berisi 3 papan kaplet Imugard. Imugard ini bisa dibeli secara online di toko resmi Deltomet di Tokopedia, Shopee, Bibli, Lazada, dan JD.ID. Kita juga bisa membelinya secara offline di Century, Watson, serta apotek dan toko obat terdekat.
Nah buat ibu-ibu yang ingin menjaga imunitas diri dan keluarga khususnya di saat pandemi ini, Imugard recommended nih untuk dicoba.
Iya nih mba tanpa terasa setahun udah pandemi ini dan skrg msh tetap harus aware dong. Sy belum coba produk ini ternyata bagus untuk menjaga imun tubuh yah, recomended ini buat keluarga di rumah
ReplyDeleteAku minum imugard mbak, suamiku yang suka cari obat herbal. Nyari di apotek waktu itu abis. Jadi beli yang lain dulu sementara
ReplyDeleteBahan2 berkualitas dan siap untuk jaga imunitas!
ReplyDeleteSip, sippp... kudu nyetok IMUGARD ini nihhh
Semoga jadi solusi terbaik buat kita semua :D
Kalau baca pengertian imunomodulator: memodifikasi respon imun, berarti kerjanya cerdas ya, Mbak. Saya juga butuh nih imunomodulator.
ReplyDeletewah cukup terjangkau ya Imugard ini, saat masa pandemi ini memang bagus konsusi suplemen seperti Imugard ini. ini di apotek ada kan ya mba?
ReplyDeleteAnak belajar di rumah tuh bukan bikin santai tapi nambah sibuk. Bagaimanapun kita tetap harus jaga imun tubuh meski masih di rumah aja
ReplyDeleteUntuk konsumsi tambahan, aku sering ketemu kunyit sama kelor. Biar lebih praktis, minum Imugard aja ya
Berarti sekitar Rp3000 s/d Rp3500 ya per satuannya. Termasuk murah sih harga segitu. Apalagi kalau fungsinya memang untuk menjaga imunitas
ReplyDeleteHalo mba Heni. Bagi saya yang masih perjalanan ke kantor, butuh tambahan suplemen seperti ini. Makasih ya mba rekomendasinya :)
ReplyDeletebahannya natural dan herbal yaaa mba.. pasti jadi enak khasiatnya di badan yaaa. Aku belum pernah coba nih
ReplyDeletebagus banget kandungannya kunyit untuk daya tahan tubuh yang memang diperluin banget sekarang ini. Bagus ada imugard. Makasih infonya mba :)
ReplyDeleteKarena bahannya juga berkhasiat banget ya, menggunakan bahan alami yang memang terkenal dengan khasiatnya.
ReplyDeleteHarus banget minum Imugard, biar selalu sehat dan fit.
Apalagi ibu-ibu kan ya :)
Terimakasih sharing informasinya mbak, baru tahu ini tentang tablet Imugard yang bisa membantu menjaga daya tahan tubuh. Terus terang semenjak kami sekeluarga pernah terpapar virus covid-19 rasanya makin parno banget, berusaha keras menjaga agar jangan sampe terpapar untuk kedua kalinya. Inilah yang kadang membuat saya heran, kami sudah menerapkan prokes, tapi masih saja kena covid. Dari sinilah akhirnya sadar bahwa imunitas tubuh adalah faktor terpenting yang harus diperhatikan, agar covid tidak menyerang tubuh kita.
ReplyDeleteMba Heni kayaknya aku butuh imugard ini. Keadaan badan lagi nggak aman dan nampang lemes diriku. Mau bikin rempah wedang kan kelamaan ini mah enak banget ya langsung kaplet
ReplyDeleteAku juga sekarang banyak kembali ke herbal, apalagi ini ya untuk imun tubuh kita memang lebih bagus produk herbal lah...
ReplyDeleteTernyata tanpa disadari aku juga di rumah suka buat bahan herbal yang masuk ke imunomudolator. Lewah gerbamuno lebih praktis & bisa siap konsumsi ya untuk jaga daya tahan tubuh
ReplyDeleteBangga banget aku sama kelooooor! Bahan pangan lokal yang luar biasa manfaatnya ya Mbaaa.... Aku sekarang konsumsi kelor juga paska persalinan....
ReplyDeleteBangga banget aku sama kelooooor! Bahan pangan lokal yang luar biasa manfaatnya ya Mbaaa.... Aku sekarang konsumsi kelor juga paska persalinan....
ReplyDeleteKarna sekarang ini rentan banget, jaga imunitas keluarga ini lebih ketat juga. Boleh juga ya mba imunomodulator herbal ini buat stok di rumah untuk daya tahan keluarga.
ReplyDeletesaya lebih memilih suplemen yg terbuatdari bahan-bahan herbal seperti imungard. Efeknya klo minum suplemen tiap beraktivitas jadi pas aja, badan lebih fit
ReplyDeleteAku belum pernah pakai imungard sih. tapi dari ingredients aman sih ya kak. Bolehlah next jadi referensi suplemen di rumah
ReplyDeleteHarus selalu sedia Imugard di rumah untuk jaga imunitas keluarga terutama di masa pandemi.
ReplyDeleteSuka banget sama produknya yang terbuat dari bahan-bahan alami.