Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Ngobrol Bareng Netizen Lampung: Sosialisasi Empat Pilar dan Pesan Ketua MPR RI Untuk Anak Muda Jaman Now

Ngobrol Bareng Netizen Lampung:
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan
Pesan Ketua MPR RI untuk Anak Muda Jaman Now

Minggu 19 November lalu ada acara yang spesial bagi saya dan teman-teman Tapis Blogger. Kami diundang ke acara Ngobrol Bareng MPR RI dengan Netizen Lampung. Totalnya ada 60 blogger yang mengikuti acara ini dan saya bahagia banget melihat logo Tapis Blogger terpampang di banner acara. Mengingat setahunan lalu kami berempat (Mbak Naqiyyah Syam, Fitri Restiana, Izzah Annisa, dan saya sendiri) merintis komunitas ini dan alhamdulillah bulan ini bisa kopdar di acara sekeren ini bersama puluhan anggota Tapis Blogger. Terharuuuu #LapAirMata 

Yang membuat acara ini makin berkesan adalah sejak beberapa hari sebelum hari H, Mbak Naqiyyah sudah menginfokan bahwa Ketua MPR RI Bapak Zulkifli Hasan himself bakal datang! Mungkin karena Lampung adalah kampung halamannya ya, jadi dibela-belain datang ke acara ngobrol ini. GR banget deeeeh ya he he.

Bahagia campur terharu lihat logo yang di kanan bawah itu.

Meski acara dijadwalkan mulai jam 7 malam, tapi banyak yang sudah tiba di venue jam 5 sore. Soalnya kan ada pendaftaran ulang peserta dulu, mau sholat maghrib dulu, dan ada acara makan malam dulu sebelum ngobrol.

Sebelum acara dimulai.
Eh sudah makan belum yaa? Hehe...

Kalau ngobrol sampai malam nggak makan dulu ntar nggak fokus sama acaranya, yang ada malah masuk angin ha ha. Oh iya, saat pendaftaran ulang ada goodie bag berisi buku-buku dan kaus. Jadi semua peserta kompak pakai polo shirt berwarna abu-abu tua.

MC dari Tapis Blogger.
Jauh-jauh datang dari Kotabumi.

Yang menjadi MC malam itu adalah Bang Yandigsa perwakilan dari Tapis Blogger. Saat pembukaan acara tak lupa para peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya, pokoknya wajib deh ya. Setelah itu ada sambutan dari Ibu Siti Fauziah, Kabiro Humas Sekretariat Jenderal MPR RI dan dilanjutkan oleh sambutan dari Bapak Ma’ruf Cahyono, Sekretaris Jenderal MPRI RI. 

Menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Oh iya, karena judul acaranya ngobrol, jadi auranya ya serius tapi santai, santai tapi serius. Rasanya kayak belajar pelajaran di bangku sekolah lagi, tapi lewat acara ini belajarnya jauh lebih asyik he he. Dalam sambutannya Pak Ma’ruf Cahyono menyebut-nyebut tentang 4 Pilar MPR RI, yaitu: 
1. Pancasila,
2. UUD 1945,
3. NKRI, dan
4. Bhinneka Tunggal Ika.

Tambah lagi nih bahan bacaan di rumah.

Kenapa sih kok MPR RI getol sekali menyosialisasikan Empat Pilar tersebut? Karena itu adalah salah satu tugas MPR RI. Ada lho tercantum dalam salah satu buku yang dibagikan untuk peserta.

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI
Gambar: www.pixabay.com

Lalu kenapa kok netizen menjadi salah satu elemen masyarakat yang dirangkul untuk menyosialisasikan 4 Pilar tersebut? Karena netizen juga mewakili masyarakat pada umumnya, yaitu terdiri atas berbagai kalangan. Ada yang beprofesi sebagai mahasiswa, penulis, guru, pengusaha, PNS, juga ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga jaman now melek teknologi banget kan. Contohnya Tapis Blogger juga dimulai oleh ibu rumah tangga yang hobi ngeblog dan menulis #Uhuk #GRLagi.

Perkembangan teknologi ini memudahkan kita untuk mengakses berbagai informasi dengan topik apapun dari berbagai belahan dunia. Tapi perkembangan teknologi ini juga harus diwaspadai, karena bisa berpengaruh terhadap pergeseran ideologi dan jati diri bangsa Indonesia, dan inilah yang tentu saja tidak kita inginkan. 

“Ah saya nggak merasa begitu deh. Saya sering mengakses internet dan baik-baik saja, nggak jadi aneh-aneh.” Alhamdulillah ya kalau banyak yang seperti ini, tapi bagaimana dengan yang lain? Karena Indonesia terutama generasi mudanya menjadi sasaran dan target bandar narkoba, pembuat konten pornografi, serta pembuat berita hoax.

Karena itu netizen diharapkan bisa berkontribusi dalam upaya meningkatan ketahanan ideologi kita, supaya bisa bersaing di era globalisasi tapi tetap punya jati diri sebagai bangsa Indonesia. 

Sambutan Pak Ma’ruf Cahyono ini diakhiri dengan beliau membacakan sebuah puisi berjudul MANIFESTO yang membuat saya tersentil. Karena mendengar dan membaca bait-bait puisi ini saya tuh nggak bisa nggak mikir “Iya yah, sekarang kok beda sama dulu. Perasaan dulu orang-orang lebih ramah, lebih sering negur, lebih ringan tangan dalam menolong. Sekarang banyak berita ada yang kesenggol dikit, bacok.”

Duh mudah-mudahan ini cuma perasaan saya saja. Bukan mau menyalahkan orang lain, tapi justru mau berkaca ke diri sendiri, jangan-jangan diri ini juga sudah berubah jadi super cuek bebek terhadap orang lain, hiks. Oh iya, tonton video Pak Ma'ruf Cahyono membacakan puisi MANIFESTO tersebut di video ini ya.


Namun saya nggak bisa merenung berlama-lama, acara sudah akan dimulai kembali. Panitia mengumumkan bahwa Ketua MPR RI Pak Zulkifli Hasan akan segera memasuki ruangan. Saat beliau tiba, sejenak saya kaget “Eh, kok ada Pak Zainudin Hasan (Bupati Lampung Selatan)?” dan detik berikutnya saya sadar “Eh iya, kan beliau adiknya Pak Zulkifli Hasan.” He he.

Ada Pak Zainudin Hasan juga di antara rombongan.

Pak Zulkifli langsung duduk di depan di sebelah Pak Ma’ruf, sementara Pak Zainudin duduk di kursi VIP di belakang tempat duduk saya. Saya hanya mengambil gambar beliau satu kali trus udah, fotografernya grogi he he.

Sesi ngobrol bareng Pak Zulkifli Hasan.

Sesi ngobrol dengan Pak Zulkifli Hasan juga sama-sama bernuansa santai. Beliau bercerita kalau aktif di medsos juga. Bahkan sering mantengin akun-akun medsos Lampung. “Medsos ini efektif sekali untuk mempromosikan Lampung, juga bisa mempercepat interaksi pusat dan daerah. Kalau nggak ikut perkembangan jaman tuh sama aja seperti dinosaurus, ketinggalan jaman.” Tuh, jangan mau disama-samain dengan dinosaurus. Masa kalah sama emak-emak? He he. 

Pak Zul juga menyebut-nyebut masalah yang dihadapi bangsa ini, yaitu:
1. Kemiskinan,
2. Kesenjangan, misalnya antara ekonomi di Jawa dan luar Jawa dan kesenjangan antar individu, apalagi jika yang kaya sombong-sombong,
3. Korupsi, dan
4. Distrust/ketidakpercayaan.

Sehubungan dengan masalah tersebut, banyak pesan Pak Zul untuk netizen Lampung khususnya bagi generasi muda. Nilai-nilai luhur bangsa kita bukan hanya jadi tanggung jawab pemerintah atau pejabat, tapi seluruh masyarakat. 

Contoh nih, kalau nemu handphone milik orang lain, ya dikembalikan. Sampah jangan dibuang sembarangan. Kalau handphonenya kita embat, atau menganggap urusan sampah dan kebersihan hanya urusan pejabat, hancur deh nilai-nilai kebangsaan. Hmm sebenarnya masih banyak contoh yang lain ya, Pak. Seperti tidak melanggar lampu lalu lintas, pakai helm saat mengendarai motor, nggak menyela antrian di kasir, beribadah sholat bagi yang Muslim, atau ke gereja bagi yang Nasrani. Hal-hal yang sepertinya sederhana tapi sebenarnya wujud nyata dukungan terhadap nilai-nilai luhur Pancasila. 

Implementasi Sila-Sila Pancasila
Gambar: www.pixabay.com

Buat generasi muda now khususnya anak muda Lampung, Pak Zul punya beberapa pesan nih: 

1. Generasi muda Lampung jaman now harus bangga dan melestarikan budaya Lampung,
2. Harus mengerti sejarah perjuangan bangsa Indonesia, bahwa kemerdekaan ini kita rebut dengan perjuangan, bukan hadiah dari bangsa lain,
3. Anak muda jaman now harus punya ilmu alias smart,
4. Harus cekatan dan punya jaringan yang kuat,
5. Manfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk hal positif. Sudah punya kelima hal tersebut? Akan lahir inovasi dan kreativitas, dan akhirnya akan percaya diri dan punya daya saing. Jangan minder ya karena anak muda Lampung itu hebat-hebat! 

Pak Zul punya pesan apalagi untuk para netizen? Pesan kali ini sebenarnya menjawab pertanyaan dari beberapa peserta tentang pemerintahan yang berwibawa, apa yang bisa dilakukan netizen untuk membantu mewujudkannya? 

Penanya pertama, Umi Neny.
Anggota Tapis Blogger & penulis buku.
Credit pic: Izzah Annisa

Penanya kedua, Mbak Lilih.
Anggota Tapis Blogger dan dosen kece.

Penanya ketiga, Yoga Pratama.
Anggota Tapis Blogger, penulis novel
dan penggiat literasi.

Peran netizen adalah membantu mengedukasi publik untuk memilih seseorang karena kualitasnya, bukan karena hutang budi (contoh karena diberi sembako, uang, dan yang lain-lain). Jika ada yang menyalonkan diri sebagai pejabat, coba dicek dulu latar belakangnya. Apakah orang tersebut bisa memberi perubahan positif bagi daerah? 

Gubernur, pemerintah, pejabat, tugasnya hanya: melayani pemerintah dan negara, BUKAN melayani pihak yang punya uang. Jadi kalau ada pejabat korupsi, salah siapa hayooo? Jangan-jangan yang milih juga ikut andil, ya salah sendiri kok memilih orang yang nggak amanah. Jadi kualitas pemerintahan juga tergantung pada yang dipilih rakyat ya, jangan memilih karena sembako atau ‘serangan fajar’. Pilihlah dengan cara yang benar, yang dipilih benar, jadi insyaa Allah kerjanyapun benar. 

Nggak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam lebih. Acara ngobrol yang santai tapi sarat ilmu ini harus berakhir. Sebelum pamit, Pak Zul mengajak para peserta dan panitia berfoto bersama. "Foto-foto kan sesi paling penting." kata si Bapak. Tau aja deh, Pak. Eh tapi isi obrolannya so pasti nggak kalah penting dong.

Sabar ya, Paaak hehe.

Karena banyaknya peserta, foto bersama
dibagi jadi dua sesi.
Credit pic: IG @bangzainhs 

Jealous deh foto bareng yang
ikhwan kok lebih kece ha ha.

Pak Zulkifli Hasan serta Pak Zainudin Hasan alhamdulillah sabar meladeni antusiasme peserta yang meminta foto bareng. Kapan lagi ya kaan foto bareng Ketua MPR RI bonus foto bareng Bupati Lampung Selatan he he. Kelar foto-foto Pak Zul dan rombonganpun pamit. Beliau sempat mengajak saya bersalaman sebelum keluar ruangan. Terima kasih atas sharingnya ya, Pak.

Mbak Fitri Restiana, Mbak Izzah Annisa,
dan saya sendiri. Minus Mbak Naqiyyah Syam.

Pinjam papan namanya ya, Pak Zul he he.

Di rumah, Rayyaan nih semangat banget nempelin stiker-stiker isi goodie bag acara ini. Biar Mamanya selalu inget 4 Pilar MPR RI kali ya he he. Dan yang nggak kalah penting, sebagai blogger Mom, netizen Lampung, dan seorang ibu, bagaimana saya bisa ikut serta mengaplikasikan nilai-nilai luhur bangsa kita dan menjadi contoh bagi anak-anak generasi penerus bangsa. 

Comments

  1. Peran netizen cukup luas ya mbak, ditambah latar belakang para Blogger yang beraneka ragam sehingga lebih luas penyampaiannya ya mbak.

    ReplyDelete
  2. Bagian yang menarik perhatian saya malah saat si kecil Rayyan semangat nempelin stiker-stiker MPR RI ..hee

    ReplyDelete
  3. Salut buat ibu2 pendiri Tapis Blogger bisa menggandeng netizen dan blogger di lampung untuk mengikuti acara keren ini..

    ReplyDelete
  4. Pancasila itu kalau diaplikasikan bener-bener (seperti foto yang di atas itu), bagus banget ya. Sayangnya sekarang lebih mudah mengaku-aku Pancasilais daripada mengamalkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top