Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Bandung Trip Part 5 - Masih di Seputaran Alun-Alun Bandung

Bandung Trip Part 5 - Masih di Seputaran Alun-Alun Bandung.

Sebelumnya saya sudah menulis tentang Alun-Alun dan Masjid Raya Bandung. Bagi pengunjung dari daerah lain yang mampir ke tempat ini, sebenarnya tidak perlu susah-susah lho kalau ingin mencari makan siang dan oleh-oleh. Karena di samping Masjid Raya ada area pertokoan. Saat itu kami makan siang di salah satu food court di pertokoan tersebut.
Bandung Trip Part 4 - Alun-Alun dan Masjid Raya Bandung.

Makan siang di teras atas food court.

Selesai makan siang kami memutuskan untuk membeli oleh-oleh. Oleh-oleh yang harganya ramah di kantong tapi bisa dimanfaatkan salah satunya ya T-shirt alias kaus dengan tema kota Bandung. Di pertokoan ini banyak yang menjual kaus semacam itu. Langsung saja deh saya beli beberapa kaus termasuk untuk para keponakan. Ya namanya orang Indonesia kalau jalan-jalan nggak beli oleh-oleh itu nggak marem he he. Yang penting oleh-oleh yang dibeli sesuai kemampuan saja.

Foto sama Donal Bebek sementara Mama beli oleh-oleh.

Selain membeli kaus, saya juga membeli jilbab untuk oleh-oleh plus sehelai baju untuk saya sendiri he he. Kalau mendengar kata 'Bandung', yang ada di dalam benak perempuan biasanya memang nggak jauh-jauh dari belanja baju hihihi. Tapi instead of sengaja pergi ke factory outlet, berbelanja di pertokoan ini juga sudah cukup. Enaknya nih, di toko yang saya datangi itu harga bajunya itu reasonable. 

Suasana pertokoan.

Biasanya saya malas belanja baju di pertokoan karena bajunya ditawarkan dengan harga sangat mahal. Semisal baju seharga Rp 225.000 itu sebenarnya harga normalnya hanya Rp 125.000, jadi mau nggak mau kita harus sabar menawar dan seringkali butuh waktu lama he he. Nah di toko yang saya kunjungi, si teteh yang menjaga langsung menyebutkan harga pas bajunya dan harganya pas juga di kantong he he, bungkusssss. 

Suka sama tiang lampunya.

Di jalan depan pertokoan juga ramai orang berjualan. Ada beberapa orang yang berjualan sosis bakar, topi, kaus, dan sebagainya. Saya sempat melihat penjual sosis bakar yang ngumpet dari petugas satpol PP. Ternyata memang ada larangan untuk membeli dari penjual kaki lima. Namun saya nggak paham sih apakah ini hanya berlaku untuk penjual makanan saja. Soalnya penjual kaus dan topi saya lihat nggak ada yang ngumpet he he. 

Banyak bangku taman buat ngaso.

Selain itu di jalan ini juga banyak bangku panjangnya, jadi pengunjung bisa duduk-duduk santai. Oh iya, di jalan ini juga ada beberapa orang yang menggunakan kostum tokoh film kartun seperti Minion, Donal Bebek dan Hello Kitty. Rayyaan bahkan sempat berfoto dengan Donal Bebek dan bolak-balik memeluk si bebek ini. Biasanya di samping tokoh kartun ini ada kotak dan pengunjung bisa memberi uang seikhlasnya setelah berfoto bersama.

Makin sore makin rameeeee.

Setelah belanja oleh-oleh dan berfoto dengan Donal Bebek, kami memutuskan untuk pulang ke penginapan. Saat berjalan melewati alun-alun, wah kaget deh melihat banyaknya orang di sana. Jauh lebih banyak dibanding saat kami datang tadi. Dalam perjalanan menuju tempat parkir sebenarnya ada spot berfoto yang sayang untuk dilewatkan lho, yaitu Monumen Solidaritas Asia Afrika yang diresmikan 24 April 2015 oleh Presiden Joko Widodo dan didampingi sejumlah pemimpin Asia Afrika lain. 

Foto-foto di sini dulu dooong.

Di sini juga ah.

Sebenarnya kami juga ingin berfoto di depan Gedung Merdeka dan mengunjungi Museum Asia Afrika. Di Gedung Merdeka ini dulu wakil dari 29 negara di Asia Afrika yang kebanyakan baru saja merdeka mengadakan pertemuan untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia Afrika dan melawan kolonialisme. 

Gedung Merdeka.

Museum Asia Afrika.

Museum Asia Afrika.

Tapiiiii, jalannya padat sekali. Mau menyebrang saja susah. Jadi kami harus berpuas diri dengan hanya mengambil foto kedua gedung itu saja. Di dekat Gedung Merdeka ada beberapa bangku taman (di Bandung asyik ya banyak bangku tamannya) dan tak jauh dari situ ada beberapa orang yang sedang cosplay. Sudah tentu mereka jadi obyek foto-foto orang yang melintas juga he he. Ada juga BoBoi Boy yang sedang duduk manyun, mungkin karena belum ada yang mengajak berfoto hi hi. Semoga ya lain kali kami bisa berfoto di Gedung Merdeka dan mengunjungi Museum Asia Afrika.

Lagi-lagi bangku taman.

Bima Satria Garuda?

Temannya Naruto deh.

Manyun he he.

Di dekat sini nih tempat parkirnya.

Comments

  1. Kalau pulang kampung biasanya oleh2 andalan itu makanan khasnya sana. Kalau beliin baju malah jarang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemarin beli makanan juga sih tapi nggak banyak. Alasan beliin kaus karena bisa dipakai & buat kenang-kenangan he he.

      Delete
  2. arsitektuk kota bandung emang bagus ya ...

    aku pas ke bandung baru sempet menjelajahi pasteur doang..

    wihii foto ama badut donal bebeknya lucukk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah walikotanya arsitek hi hi. Tapi pada dasarnya menurutku Bandung sudah punya 'modal' jadi kota yang oke. 10 tahun lalu ke sana dan akhir tahun kemarin ke sana lagi, memang jauh lebih oke :)

      Delete
  3. Ngak ada matinya emang tempat wisata di bandung. Selalu rame & makin rame aja

    ReplyDelete
  4. Belom pernah ke Bandung mbak, moga-moga ada kesempatan deh nanti :)

    ReplyDelete
  5. waktu ke Bandung penge banget ke jalan AA ini, apa daya waktu itu hujan, eh besoknya malah dapet foto sama pak wali hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asyiiiiiik. Kalau liat2 fanpagenya, beliau memang mau ya meladeni foto bareng.

      Delete
  6. Toss dulu, Mak Hen. Aku juga ga bisa nawar kalau belanja. Kalau kemahalan biasanya aku langsung kabur. Hehee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mak. Kalau aku sudah nawar dengan harga yang menurutku pasnya segitu trus ditolak. Ya udah, aku bilang terima kasih trus ngeloyor he he (biasanya suka dipanggil dibujuk2 hihihi).

      Delete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top