Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Kebersamaan, Berkah TerINDAH

Kebersamaan, berkah terINDAH.

Kalau diminta bercerita tentang berkah terindah, yang terlintas dalam benak pertama kali adalah Rayyaan. Siapapun terutama seorang ibu pasti setuju kalau anak merupakan berkah terindah. Saya masih ingat ketiga tiga tahun lalu melahirkan Rayyaan lewat operasi SC, dokter anestesinya sempat tertawa saat saya bilang bosan dan ingin segera keluar dari ruang operasi he he. Ya soalnya Rayyaan waktu itu sudah dibawa keluar dan saya ingin cepat-cepat bertemu lagi dengan karunia dari Allah yang selama sembilan bulan berada di rahim saya. 
Siap Tempur Sebelum Menyusui.

Tapi tiba-tiba ada hal lain yang terlintas dalam benak saya. Berkah terindah lain yang baru-baru ini saya terima, yaitu kebersamaan. Sebelumnya saya dan suami bisa dibilang long distance marriage. Dalam setahun saya habiskan selama beberapa bulan di Bandar Lampung dan sisanya di Manado tempat suami bertugas. Di Manadopun tak jarang harus berjauhan saat suami dinas luar ke kabupaten selama beberapa minggu. 

Main air dengan Papa.

Namanya hanya berdua dengan anak di rumah (dan jauh dari keluarga). Otomatis semua dikerjakan sendiri deh. Pernah mengalami masa-masa saat Rayyaan sakit dan saya harus ke dokter anak berdua saja. Atau saat Rayyaan ogah makan dan saya nyaris gigit sendok sendiri karena nggak berhasil membujuk Rayyaan untuk makan he he. Atau saat weekend saya suka manyun kalau melihat banyak keluarga yang jalan-jalan dengan formasi lengkap ha ha. Lalu bagaimana pas di Bandar Lampung? Kan dekat dengan keluarga. Ya tapi tetap bedalah kalau ada suami. Nggak bisa dipungkiri jauh merasa lebih tenang kalau suami juga dekat he he. 



Di hari Idul Fitri.

Saya sering ditanya baik oleh kerabat maupun teman. “Nggak bisa minta pindah ke Lampung?” atau “Kenapa dulu nggak minta ditempatkan di Lampung aja?” Yah, dari awal kan sudah menyatakan siap ditempatkan di mana saja di Indonesia. Jadi ya begitulah konsekuensi pekerjaannya, harus siap pindah setiap 5-6 tahun. Tapi beberapa bulan terakhir memang keinginan supaya suami bisa dimutasi ke Lampung semakin kuat. Ingin bisa dekat suami sekaligus keluarga besar. Jadi itulah doa yang nggak pernah lupa dipanjatkan setiap selesai sholat. 

Sampai suatu hari di awal bulan Juni ada teman yang memberi ucapan selamat karena sebentar lagi bisa kumpul bareng suami. Saya sempat bingung, memang sehabis Idul Fitri rencananya saya akan kembali ke Manado. Tapi mendadak saya jadi dag dig dug. Mungkinkah ada kabar soal mutasi? Dan ternyata benar. Alhamdulillah suami saya termasuk dalam kloter mutasi bulan itu he he. Dan bahagianya karena mutasinya ke Lampung. Selama beberapa saat rasanya masih percaya nggak percaya. Tapi akhirnya yakin 100% setelah melihat SKnya he he. Feel blessed banget deh. Jadi beberapa hari sebelum Idul Fitri dan sampai beberapa tahun ke depan insyaa Allah kami bakal stay di Bandar Lampung.

Rasanya bahagia banget dapat berkah berupa kebersamaan ini. Bisa masak dan nyiapin ini-itu untuk suami, Rayyaan bisa manja-manjaan dengan Papanya, bisa menginap di rumah Eyang, bisa sholat, jalan-jalan, belajar, dan main bertiga, bisa sama-sama merawat Rayyaan saat ia meriang, dan bisa lebih leluasa kalau mau curhat sama suami he he. 

Bisa ngelendot-ngelendot sama Papa.

Memangnya nggak bakalan dinas luar kalau di Lampung? Dinas luar sih tetap. Tapi ya itulah, rasanya beda kalau ditinggal saat merantau. Lebih enak di kampung halaman sendiri kan he he. Memangnya suatu saat nggak bakal dipindah lagi ke daerah lain? Saya berdoa ke Allah supaya dapat berkah dipindahkan ke tempat yang aman, nyaman dan tidak terlalu jauh dari Lampung he he. Sementara itu mari nikmati kebersamaan dengan suami dan keluarga besar ini. 

Belum sempat lihat tarsius he he.

Tapi sekarang saya dan suami sedang mengharap dalam waktu dekat bisa mendapatkan berkah lainnya, a second child perhaps (a baby girl)? He he. Sudah hamil lagi ya? (Ini pertanyaan yang paling banyak saya dapatkan gara-gara baru menulis soal menyusui). Belum, doakan saja secepatnya ya. 




Comments

  1. semoga terkabul dd buat rayyan
    aamiin

    ReplyDelete
  2. memang kebersamaa itu nomor wahid ya, Mbak. Kalau bisa kumpul sama keluarga lengkap, rasanya tuh seneng hehe.

    ReplyDelete
  3. Wahhh, ikut bahagia lihatinnyaaa :D

    ReplyDelete
  4. Baca tulisan ini muty rasanya jd gimana gituu mbak klu suatu saat nanti nikah...hehehehe

    ReplyDelete
  5. Bener kebersamaan ga bisa ditukar dg apapun ya rasa bahagianya ^__^

    ReplyDelete
  6. Semoga keluarganya dipenuhi barokah ... Indah. Aamiin.

    ReplyDelete
  7. wah semangat mbak! semoga selalu diberkahi dan dilimpahi kebahagiaan ya :)

    ReplyDelete
  8. peluuuuk...setuju kalau itu adalah berkah terindah mak..dan semuanya berawal dari cinta dari-Nya...makasih sudah ikutan GA aku yaaa #BlessfulAugust ..semoga menaaaang :)

    ReplyDelete
  9. Ahhh kebersamaan memang indah ya makkk... ini yg sy rasakan, kr anak semata wayang sekolah di pesantren, rmh jd sepiiiiii... klo pas liburan duhhh senangnya... tp semua wajib disyukuri.. oh ya... semoga Rayyan cepet dpt adek yaaa..

    ReplyDelete
  10. kebersamaan itu emang ngga ternilai harganya yah kak :)

    ReplyDelete
  11. Semoga cepat dikabulkan ya mbak :)
    Btw headernya ganti ya? Tambah oke nih blognya mbak heni

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Makasi Mak. Iya nih ganti header. Biar lebih seger he he

      Delete
  12. Paling enak memang tinggalm dalam satu atap ye Jeng.
    Saya beberapa kali LDR, ketika dinas di Jakarta, isteri dan anak-anak tetap di Surabaya.
    Semoga berjaya dalam GA
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
  13. alhamdulillah... ikut seneng mba :)
    smoga berkah lainnya segera menyusul...

    ReplyDelete
  14. Hihihi emang rasanya aman dan nyaman ya mak kalau ada di dekat suami :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top