Heni Puspita

Blogger Mom | Photography Enthusiast | Home Education Facilitator

Main Air di Pantai Mutun-Pulau Tembikil, Lampung

Main Air di Pantai Mutun-Pulau Tembikil, Lampung.

Lampung dikaruniai banyak pantai, jadi warganya tidak perlu terlalu bersusah payah jika ingin berekreasi ke pantai, terutama warga yang tinggal di daerah dekat pesisir pantai. Demikian juga warga kota Bandar Lampung. Jika ingin sekedar bersantai di tepi pantai, ingin berenang atau sekedar main air saja, atau ingin melakukan olahraga air, bisa mengunjungi pantai terdekat dari pusat kota seperti Pantai Mutun-Pulau Tembikil.



Pantai ini letaknya memang di wilayah kabupaten Pesawaran. Namun masih relatif dekat dengan kota Bandar Lampung, kira-kira 30 menit perjalanan dari pusat kota. Kita bisa pergi ke pantai ini dengan menyewa angkot atau bis, juga dengan motor atau mobil pribadi. Dari jalan raya, kita harus masuk sebuah jalan lagi untuk sampai ke pantainya. Sayangnya jalan ini agak jelek, di beberapa bagian banyak lubangnya. Jadi lebih baik hati-hati ya mengemudinya, terutama kalau pergi ke pantai ini berombongan naik bis. Ingatkan deh pak supirnya untuk hati-hati saat melintasi bagian jalan yang berlubang.


Setelah sampai di sana, kita nggak bisa langsung berenang-renangria nih. Bayar dulu dong di loket he he. Berapa nih tiket masuknya? Saya tidak ingat nih detil tiket masuknya hi hi. Gimana sih ya, ceritanya kok tidak lengkap. Waktu itu mobil yang saya tumpangi isinya 5 orang dewasa dan 3 orang anak-anak. Kami diminta membayar Rp 50.000. Nah kalau mau main-main di Pantai Mutun, kita bisa langsung belok kiri dan pilih-pilih pondokan kalau masih ada yang tersisa. Berhubung yang ingin kami kunjungi adalah Pantai Mutun-Pulau Tembikilnya, jadi kami lanjut ke loket selanjutnya. Yah, bayarnya dua kali dong. Mungkin karena alasan bayar dua kali artinya bisa bebas menelusuri dua pantai, sementara kalau hanya bayar di loket satu tidak bisa pergi ke pantai di sebelahnya. Tapi di loket ini tiket masuknya lebih murah Rp 30.000.

Baca: Nongkrong di Gapura Bambu Pringsewu, Lampung.


Karena kami mengunjungi pantai ini dalam rangka arisan keluarga, jadi sampai di sana sudah ada keluarga yang menyewa pondoknya besar untuk ditempati beramai-ramai. Juga sudah ada beberapa ban yang disewa. Saya dan keluarga hanya main-main air saja sih, baik pakai ban ataupun tidak (khususnya yang jago berenang he he). Saat kami tiba kira-kira pukul 9 pagi, air justru sedang surut. Jadi airnya tidak dalam. Saya sih tidak main air apalagi berenang, tapi ya bajunya basah juga karena saya berjalan agak ke tengah untuk mengambil foto keluarga yang sedang asyik main air. Yah, someone had to take the pictures he he.

Credit pic: Tribunnews

Tapi di pantai ini kita nggak hanya bisa main air saja kok. Ada juga olahraga air seperti kano, sepeda air, banana boat, dan snorkeling. Selain itu ada juga parasailingnya, alias melayang di udara dengan parasut dan ditarik dengan speed boat. Dan yang paling mencolok dari pantai ini adalah waterboomnya. Ya di sini ada waterboom yang mengarah angsung ke laut. Setiap pengunjung yang ingin meluncur harus mengenakan safety jacket. Ingin menyebrang atau keliling Pulau Tangkil yang ada di seberang pantai ini juga bisa.


Kalau ingin duduk-duduk santai saja di pondokan juga enak. Atau jalan-jalan ke dermaga. Di ujung sebelah kanan ada semacam dermaga tapi dengan pondok-pondok kecil di atasnya. Tapi saya nggak jalan-jalan sampai ke sana. Untuk yang sudah puas main air, ada tempat mandi yang sederhana tapi bersih di pantai ini. Lantainya sih berkeramik, hanya cat pintu dan dindingnya sudah agak kusam. Tapi air dan bagian dalam kamar mandinya bersih kok plus privasinya terjaga.

Baca: Sarapan di Lapangan Enggal, Bandar Lampung.


Selesai mandi dan ganti baju, acara selanjutnya so pasti makan siang he he. As usual kalau ke pantai kami selalu membawa bekal dari rumah. Meski di pantai juga ada yang menjual makanan tapi yah biasanya di tempat rekreasi harganya bisa sangat mahal. Jadi bawa aja deh dari rumah. Apalagi kalau ke pantainya rame-rame, pas ngumpul jadi tukar-tukaran bekal makanan, minuman, dan cemilan, ihiy asyiiiiik. Selesai makan, jangan lupa sisa makanan dan sampahnya dibersihkan dan di buang ke tempat sampah yang sudah disediakan. Supaya pantainya tetap bersih. 


Kalau pergi ke pantai ini di waktu libur sekolah, long weekend, atau akhir pekan biasa, biasanya sih tidak begitu ramai ya. Terlebih karena masuk ke pantai ini kita harus membayar dua kali. Keuntungannya adalah pantainya tidak seramai pantai sebelumnya. Tapi kalau ke sini di musim libur Idul Fitri atau tahun baru, wah jangan ditanya deh. Dari ujung ke ujung penuh semua, bahkan di jalan raya (jalan sebelum jalan masuk ke pantai) bisa terjadi kemacetan panjang. Namun seperti yang saya tulis sebelumnya, Lampung dikaruniai banyak pantai. Selain Pantai Mutun-Pulau Tembikil ini ada pantai-pantai lain seperti Klara (Kelapa Rapet) dan Sari Ringgung, serta pantai-pantai di Kabupaten lain di Provinsi Lampung.


Comments

  1. Wow pantainya indah banget ya. Anak-anakku suka mainan pasir kalo ke pantai :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mak :) Kalau anakku belum mau nih menjejakan kakinya di pasir pantai, katanya geli. Padahal sering kabur ke halaman rumah tanpa sendal :D

      Delete
  2. indah banget pantainya...dan bersih:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mak, Alhamdulillah cukup bersih. Terakhir ke pantai (tapi yang pantai pertama) pas jaman libur Tahun Baru, pantai penuh sesak & ada yang buang sampah sembarangan :(

      Delete
  3. Iya benar, jalan2 lebih baik bawa bekal dari rumah spy irit pengeluaran :D . Ke waterboom bayar lagi ga sih? termausk pakai safety jacketnya apa bayar?.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biasanya sih bayar lagi Mak kalau mau pakai fasilitas di pantainya. Karena di pantai sebelahnya, naik banana boat, perahu dsb, bayar. Kalau mau yang versi hemat paling cuma sewa pondok dan ban aja he he.

      Delete
  4. Salam kenal kak,,,, mau tanya kalau di sekitar Pantai Mutun itu sudah terdapat fasilitas penginapan belum yaw? terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teman saya sih ada yang punya villa di sana. Tapi kalau penginapan saya kurang tau ada yang bagus/nggak. Kalau sudah di jalan besarnya si saya lihat sepanjang rute Mutun-Bandar Lampung nggak ada penginapan. Paling ya menginap di Bandar Lampungnya di daerah Teluk Betung. Kalau perjalanan lancar sebenarnya ga butuh waktu lama untuk ke Mutun.

      Delete

Post a Comment

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29
Twitter @henipuspita29

back to top